"Biar aku saja, aku tidak ingin rumah ini terbakar akibat ulah mu." ucap Hyena pada Taehyung yang baru saja ingin menyalakan kompor di depan nya.
Wanita itu mulai teringat pada saat ia menemukan Taehyung yang sedang mengipasi kompor dengan kipas angin, tentu hal itu langsung membuat apinya semakin besar bukan nya padam. Taehyung kau ini bodoh sekali, tapi tampan.
Bola mata Taehyung bergerak keatas seperti mengingat kejadian dimana ia mengipasi kompor dengan kipas angin yang guna nya untuk meredakan api yang membesar, sebenarnya ia benar benar tidak tahu tentang itu, karena panik jadi hanya kipas angin yang melintas isi otak nya saat itu. "Kau masih ingat rupanya." ucap Taehyung seraya mengeluarkan senyum kotaknya.
Hyena hanya menghela nafas pelan sambil menggeleng pelan. "Kenapa kau kemari? Aku bisa melakukan nya sendiri, kau cukup jaga Jimin saja sana." ujar Hyena terdengar seperti mengusir seekor kucing.
"Tidak, aku akan membantu mu, tidak tidak.." ucap nya sembari menggelengkan kepalanya. "Hyena, sepertinya aku tidak akan membantu mu, aku akan melihat mu dari sini, mencicipi masakan mu sebelum akhirnya ku kirim pada Jimin, makanan itu harus masuk dulu kedalam mulutku." ucap Taehyung sembari memegang sebelah bahu Hyena.
"Kenapa begitu?" tanya Hyena sembari memasukan beras ke dalam air, ia berniat untuk mencuci nya terlebih dahulu, sekalian menunggu air yang mendidih.
"Di takutkan bubur buatan mu tidak enak, atau ke asinan atau-- akhh perutku." lirih Taehyung memegang perutnya karena berhasil mendapat serangan dari siku belakang Hyena.
Hyena membalikan tubuh nya menatap Taehyung sambil berkacak pinggang. "Berani sekali kau menilai buruk terhadap makanan ku, baik kita lihat seberapa hebat nya aku dalam memasak dan kau." ucap Hyena sembari menunjuk hidung Taehyung dengan jari telunjuk nya. "Tidak boleh mencicipi atau memakan makanan ku." ancam Hyena, ia tahu jika Taehyung hanya bercanda padanya, kita lihat saja siapa yang akan kalah.
Taehyung yang mendengar itu langsung menyentuh kedua bahu Hyena secara bersamaan dan sedikit menggoyang kan bahu itu. "Jangan seperti itu aku hanya bercanda, tolong biarkan aku makan, aku sama hal nya dengan Jimin, kami kelaparan."
"Jimin? Tentu dia akan mendapat jatah nya namun tidak dengan mu!" ancam Hyena lagi sembari membalikan tubuh nya untuk berjalan ke arah kulkas, menghiraukan Taehyung yang masih memohon mohon sambil memegang sebelah lengan wanita itu.
"Hyena kumohon Hyena." permohonan Taehyung yang masih berjuang agar mendapatkan jatah makan nya. "Hyena tolong aku juga kelaparan, jangan seperti itu Hyena--" ucap Taehyung terhenti saat manik nya menemukan sesuatu yang menonjol pada saku belakang celana Hyena.
Dengan cepat jemari panjang itu menarik kertas yang sudah berhasil membuat dirinya penasaran itu. "Eoh? ini kan." ucap Taehyung pelan hampir tak terdengar sembari melihat gambar yang ada di dalam foto tersebut.
Benar, itu adalah foto yang sempat Hyena curi dari dalam koper Jungkook, lalu ia simpan di saku belakang celana nya tersebut. Sempat tercuci juga namun wanita itu lupa untuk mengeluarkan foto tersebut, alhasil foto tersebut masih tersimpan disana.
Gambar disana tidak terlalu jelas tapi mata Taehyung sangat lah jeli, ia merasa pernah melihat sosok anak kecil laki laki yang ada di dalam foto tersebut. "Seperti Jungkook dan ini bibi Jihyun? Lalu siapa anak kecil yang satunya?" monolog Taehyung.
Merasa teringat sesuatu Taehyung pun langsung memasukan foto tersebut ke dalam saku celana nya, melirik Hyena yang masih sibuk dengan pekerjaannya. Sibuk sekali sampai tidak sadar bahwa foto itu sudah berhasil Taehyung curi.
Alasan utama Taehyung yang lebih memilih untuk mencuri foto tersebut karena ia ingin bertanya pada Jungkook tentang apa yang sudah menjadi pertanyaan nya sejak lama, terlebih pertanyaan nya itu semakin ingin pertanyaan kan pada Jungkook pada saat pria itu menikahi Hyena.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓
Fanfiction[MATURE] PRIVATE ACAK FOLLOW AKUN DULU SEBELUM MEMBACA!!! Pernahkah kalian membayangkan jika hari ulang tahun itu menjadi hari yang terburuk dalam hidupmu? Terbangun pada suatu tempat asing dengan tinggal satu atap dengan sesosok pria yang 'katanya'...