Jungkook berjalan sambil membawa tubuhku menuju kamarnya.
Aku terus memberontak meminta untuk diturunkan.
"Jungkook turunkan aku, Aku bisa berjalan sendiri" ucapku sambil memukul mukul punggungnya.
"Diamlah!! Aku menyuruhmu untuk berjalan sendiri ke kamar tapi kau malah berteriak padaku jadi terimalah ini hyena" ucap Jungkook.
Ia pun membuka pintu kamar lalu menutupnya kemudian berjalan menuju ranjang.
Lalu ia menjatuhkan tubuhku ke ranjang besar itu.
Ia menatap ku dengan tatapan sangat tajam, telinga yang memerah dan rahang yang mengeras membuat ku semakin takut padanya.
Dengan perlahan ia naik ke ranjang membuatku mulai memundurkan tubuhku menjauh darinya, Dia terlihat seperti seekor singa yang akan menghabisi mangsanya. Akulah mangsanya disini.
Saat aku semakin mundur kebelakang sampai akhirnya punggungku menabrak sesuatu dari belakang yang membuatku berhenti mundur dan kini ia semakin mendekatkan dirinya kepadaku.
Seperti kemarin ia menarik pinggangku dan wajah kami sangat dekat, bedanya kali ini dia menunjukan wajahnya yang marah.
Aku bisa merasakan deru nafasnya, kutahan nafasku dalam dalam aku hanya bisa menatap kebawah, aku sangat takut menatap matanya sekarang.
"Apa yang kau tatap dibawah huh?" Tanya jungkook.
"Tatap mataku Lee hyena aku tak suka jika aku sedang bicara, lawan bicaraku tidak menatapku" ucap Jungkook.
Aku pun perlahan memberanikan diri untuk menatap matanya yang menakutkan itu.
"Jungkook mundurlah ini terlalu dekat" ucapku sedikit mendorong dadanya yang hampir menempel dengan ku.
Ia malah semakin pempererat tangannya di pinggang ku yang membuat tubuhnya dan tubuhku menempel.
Aku menyuruhnya untuk menjauh kenapa ia semakin mendekat.
Jantungku berdetak kencang aku malu jika sampai ia mendengar suara marathon dari jantung ku ini.
"Hyena apa kau sudah mulai takut padaku?" Ucap jungkook memegang daguku.
Tak mungkin jika aku bilang benar aku takut padanya itu akan membuat dirinya semakin senang memperlakukan ku seperti ini.
"Tentu tidak" ucapku pelan, sebenarnya aku sangat takut.
"Jangan berbohong sayang" ucap Jungkook sambil mengelus daguku dengan ibu jarinya.
Aku bingung dibuatnya secara spontan ku gigit bibir bawah ku, itu kebiasaan ku saat aku merasa sedang bingung dan takut maka aku dengan spontan akan menggigit bibir bawah ku.
"Jangan menggodaku Lee hyena" ucap Jungkook menatap bibirku.
"Aku tidak menggodamu Jungkook" ucapku sedikit teriak.
"Aku tidak suka jika gadisku berteriak seperti itu, apalagi seperti tadi" ucap Jungkook menatap ku tajam.
"Sebenarnya apa yang kau inginkan dariku jungkook, tolong biarkan aku pulang" ucapku pelan padanya.
Ia mengusap pipiku pelan dan berkata
"Aku sangat ingin memiliki mu sejak lama, aku kau tak mengingatku hyera?" Ucapnya sayu.Tak kusangka matanya yang tajam itu ternyata bisa sayu juga.
Aku menggeleng pelan.
"Kita baru saja bertemu jungkook" ucapku"Ternyata kau benar tak mengingatku, pria bangka itu rupanya sudah membuatmu menghapus ingatan mu tentangku" ucap Jungkook terkekeh.
Siapa maksudnya pria bangka, apakah itu ayahku?
"Apa maksudmu, kenapa kau selalu berbicara sesuatu yang tidak kumengerti" ucapku.
"Karena kau tidak tau kebusukan ayahmu yang sebenarnya" ucap Jungkook matanya mulai menatap tajam lagi.
"Kenapa kau begitu membenci ayahku, dan kebusukan apa maksudmu" ucapku semakin bingung dibuatnya.
"Aku jadi sangat kasihan padamu, dan untungnya sekarang kau sudah bersama ku" ucapnya lagi.
Aku tidak mengerti kebusukan apa maksudnya, kenapa ia tidak to the point saja. Ini benar benar membuatku sangat pusing.
Ia menatap bibir dan mataku secara bergantian dengan mata sayu nya itu, sambil mengusap bibir bawah ku dengan lembut.
Wajahnya semakin mendekat ke wajahku, aku yang berusaha menahan dada bidangnya tapi tenaganya sangat kuat.
Aku hanya bisa pasrah lalu memejamkan mataku membiarkan ia melakukan apa yang dia mau, sedikit lagi bibir kami akan bertemu aku merasakan hidung mancung nya itu menempel di hidungku, Tapi tiba tiba pintu kamar terbuka yang membuat aku dan Jungkook menoleh kearah seseorang yang tengah berdiri disana.
"Ahh maaf aku benar benar tidak tau jika kau sedang menyantap sarapan pagimu" ucap pria itu tersenyum nakal sambil memasukan kedua tangannya ke saku.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓
Fanfiction[MATURE] PRIVATE ACAK FOLLOW AKUN DULU SEBELUM MEMBACA!!! Pernahkah kalian membayangkan jika hari ulang tahun itu menjadi hari yang terburuk dalam hidupmu? Terbangun pada suatu tempat asing dengan tinggal satu atap dengan sesosok pria yang 'katanya'...