Part 2

13.4K 1.4K 515
                                    

Aku terbaring lemas karena suntikan bius itu.

Kubuka mataku perlahan lalu mengamati sekitarku, aku ada disebuah kamar dan berada di atas ranjang.

"Sudah bangun dari tidur nyenyak mu itu tuan putri?" Ucap seorang pria yang tiba tiba masuk

Saat ku bergerak pusing langsung menyerang kepalaku yang membuat tanganku memijat di bagian pelipis.

Sangat pusing.

"Siapa kau? Kenapa aku ada disini?" Ucapku yang masih memegang kepala ku

Ia pun terkekeh

"Aku yang membiusmu sekaligus aku yang membawamu kemari dan ini adalah rumahku lebih tepatnya kamar kita" ucap pria itu santai

Dia gila, dia mengatakan seolah olah dia tidak bersalah

"Kau gila aku bahkan tidak mengenalmu sama sekali dan kau dengan santainya berbicara seperti itu" ucapku kesal padanya

"Ah, kau baru saja sadar dari tidur panjangmu dan kau masih bisa mengumpat bahwa aku gila?" Ucap pria itu sambil menatapku

Tatapannya sangat tajam membuatku terdiam ditambah aku sangat lemas dan tak bertenaga sekarang.

Dia pun berjalan mendekati ku dan duduk di pinggir ranjang sambil menatapku.

"Namaku Jeon Jungkook" ucap pria itu yang masih setia menatap ku

"K-kenapa kau membiusku dan membawaku kemari?" Tanyaku gugup karena dia menatap ku dengan sangat tajam

"Karena kau sekarang milikku Lee Hyena" ucap Jungkook dengan tatapan tajam sambil memajukan wajah nya ke wajahku

"Aku bukan milikmu, aku bahkan tidak tau siapa kamu dan kita baru pertama kali bertemu" ucapku menjauhkan wajahku dari wajahnya yang semakin mendekat.

Saat aku menjauhkan wajahku dari wajahnya tangannya menarik pinggangku deru nafas nya semakin terasa olehku, aku berusaha berontak sekuat tenaga ku hasilnya nihil tenaganya lebih besar dari tenagaku ditambah aku sedang tidak memiliki tenaga lagi karena baru saja sadar dari tidurku yang panjang itu.

"Ayahmu telah menyerahkanmu padaku jadi sekarang kau milikku" ucap Jungkook menatap mata dan bibir ku secara bergantian.

Aku terkejut saat dia mengatakan bahwa ayahku menyerahkanku padanya, Itu tidak masuk akal ayahku tidak mungkin seperti itu.

"Ayahku tidak mungkin seperti itu tolong jangan mengada-ada" ucapku sambil menahan dada bidangnya yang hampir menempel dengan milikku.

Dia malah terkekeh

Disaat itu juga perutku pun berbunyi meminta untuk diisi karena terakhir kali aku makan saat di taman itu.

Dia menatapku sambil mengeluarkan senyuman, tidak kurasa itu adalah smirk bukan senyuman.

"Terserah apa katamu yang jelas ayahmu telah menyerahkan Putri kecilnya padaku" ucapnya melepaskan tangannya dari pinggangku lalu beranjak pergi keluar.

Saat dia akan membuka knop pintu dia pun berbalik arah lalu menatapku.

"Apa kau ingin terus berdiam diri disitu sedangkan perutmu sudah keroncongan seperti itu, atau kau memang ingin mati kelaparan?" Ucapnya sambil memasukan tangan nya ke saku celananya.

Aku hanya menunduk entah kenapa aku merasa malu padanya disaat aku sedang membela ayahku, perutku secara tiba tiba berbunyi lumayan keras.

"Aku sudah menyiapkan pakaian untukmu mandilah aku tau kau sudah tidak nyaman dengan bajumu itu"ucapnya dingin.

Dia sangat aneh.

"Kutunggu kau dibawah" ucapnya berjalan pergi meninggalkan ku.




Tbc..

𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang