Part 19

5.4K 676 340
                                    

Swedia, Eropa Utara

Udara yang segar berhasil masuk kedalam indra penciuman seorang wanita yang kini baru saja menginjakan kedua kakinya di negara yang ingin ia kunjungi.

Jimin menyusul wanita itu yang kini sedang berdiri tak jauh darinya, matanya sedang memandang pemandangan negara asing itu. "Tunggu apa lagi ayo masuk." ajak Jimin yang disusul Hyena dibelakangnya.

Sebelah tangan kanan Jimin ia gunakan untuk mendorong koper besar berwarna biru miliknya, namun sebelah tangan kirinya ia eratkan pada telapak tangan wanita itu, menjaga dan seperti tidak ingin wanita itu menghilang darinya.

Mereka pun masuk kedalam lift yang hanya berisikan mereka berdua dan saat lift itu tertutup sebelah tangan Jimin yang sedang memegang koper itu dilepaskan olehnya lalu menekan beberapa tombol disana, pria itu sama sekali tidak melepaskan genggaman nya pada sang wanita.

Sampailah mereka di lantai berangka 13 secara perlahan pintu lift tersebut mulai terbuka, Jimin kembali menarik koper miliknya, berjalan berdampingan dengan Hyena untuk segera sampai di apartment mahal dan mewah miliknya.

Lagi lagi Jimin tidak melepaskan genggaman nya pada Hyena, ia lebih memilih melepaskan koper itu lalu menarik kartu yang ada disaku celana jeans miliknya, tangannya bergerak menempelkan kartu itu pada scan pintu apartement tersebut, saat pintu itu terbuka Jimin langsung mempersilahkan Hyena untuk masuk terlebih dahulu.

"Apa ini apartement milikmu Jim?" tanya Hyena seraya menatap kagum sekeliling apartemen tersebut.

Jimin menutup pintu lalu berjalan menghampiri Hyena. "Tentu apa kau suka?"

Wanita itu mengangguk anggukan kepala. "Sangat luas." ucapnya sambil tersenyum.

Jimin terkekeh jarinya menunjuk sebuah kamar. "Kamarmu ada disana tidurlah, jika kau butuh sesuatu aku ada di sofa."

"Kau tidur sini? Disofa ini?" tanya Hyena seraya menatap Jimin.

"Kamarnya hanya ada 1 jika kau tidak keberatan, memangnya kau ingin tidur bersama denganku?" tanya Jimin tersenyum smirk.

"Kukira kau berbeda dengan Jungkook tapi ternyata aku salah, kau sama mesumnya dengan pria itu." ujar Hyena sebal.

Jimin yang mendengar itu langsung terkekeh. "Aku tau kau lelah karena perjalan panjang tadi, istirahatlah panggil aku jika ada kau butuh sesuatu." ucapnya lembut sambil mengusap surai wanita itu.

Jika boleh jujur sekarang wajah Hyena sudah benar benar memerah karena tingkah lembut Jimin padanya, wanita mana yang tidak luluh pada pria tampan dan selalu berperilaku selembut Jimin padanya ini.

"T-terimakasih kau juga harus istirahat Jim." ada apa dengannya kenapa ia harus gugup?. Jimin membalas perhatian Hyena padanya dengan sebuah lemparan senyuman yang manis, sangat manis.


•••

Seoul, Korea Selatan

Jungkook sedari tadi bermondar mandir di depan kedua Hyung nya yang tengah terduduk di sofa ruang tamu, wajah pria itu terlihat sangat gelisah dengan ponsel di telinganya.

"Sial!!" umpat Jungkook melempar vas bunga yang ada di meja ruang tamu.

"Tenangkan dirimu Jung mereka pasti akan kembali." ucap Seokjin berusaha menenangkan Jungkook.

Mata Jungkook melirik kearah Seokjin yang tengah terduduk. "Bagaimana aku bisa tenang Hyung sedangkan wanita ku belum kembali sampai saat ini."

Benar Hyena belum kembali sedari pagi tadi hingga menjelang malam ini, rasa cemas dan khawatir pada Jungkook mulai muncul ia takut jika terjadi sesuatu pada Hyena maka ia pun terus menerus berusaha menghubungi nomor Jimin.

𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang