Ada yang rindu sm cerita ini? seberapa banyak???
Taehyung Pov.
Kini aku tengah terduduk di samping Jimin, di sofa panjang yang jaraknya sengaja ku dekatkan dekat dengan lokasi pintu masuk kamar hotel yang sedang di tempati pengantin baru tersebut.
Aku merogoh ponsel ku yang berniat untuk menghubungi seseorang yang selalu di mohon mohonkan oleh Taeri untuk ikut bergabung bersama kami, Jeon Jungkook.
Ya meskipun aku tahu pembicaraan ini tidak perlu menyangkut pautkan Jungkook. Cukup aku, Taeri dan Jimin saja karena topik kali ini mengenai keluarga. Namun biarlah, aku akan menuruti keinginan adikku ini, aku hanya ingin tahu seberapa besar nya rencana yang akan dia lakukan kali ini.
Ku letakan benda pipih milikku di samping telinga tepat pada pria bermarga Jeon itu menerima panggilan telepon dariku.
"Bisakah kau kemari? ada yang ingin aku dan Jimin bicarakan denganmu, ini mengenai urusan yang sudah kau janjikan pada Ayahku dan Ayah Jimin waktu itu."
Aku mendengar helaan nafas kasar Jungkook, namun pada akhirnya ia menerima, Jungkook akan segera bergabung dengan kami.
Ku masukan lagi ponsel ku ke dalam saku celana ku, bahkan aku masih belum mengganti pakaian ku, masih memakai jas dan dasi yang membuat tubuh dan leher ku sesak rasanya, ku lepaskan keduanya secara perlahan, berdiri sebentar guna terduduk di sofa yang berada di seberangku, meletakan jas dan dasi ku di punggung sofa tersebut dengan mulai menjatuhkan bokongku di sofa empuk tersebut.
Ding dong
Suara bel terdengar masuk ke rungu ku, menandakan seseorang telah tiba, ku lirik Taeri yang terlihat senang kala kaki jenjangnya mulai melangkah berjalan keluar, membukakan pintu nya dengan menyambut sang mantan pacar dengan penuh rasa bahagia.
"Hai Jungkook, masuklah." sapa Taeri yang hanya di balas anggukan oleh pria penggemar susu pisang itu.
Jungkook pun mulai melangkahkan kakinya masuk, mendudukan bokong nya tepat di sofa samping Jimin yang membuat keduanya kini sudah berada di hadapanku, benar akulah orang yang terduduk tepat di hadapan Jungkook dan Jimin saat ini.
Kulihat Jungkook menghela nafas nya panjang, melirik ke arahku dan Jimin dengan mulai menyenderkan punggungnya ke sofa. "Haruskah kita bicarakan malam ini juga? kenapa tidak besok saja Hyung." keluh Jungkook padaku dan Jimin, padahal yang Jungkook inginkan saat ini adalah mandi dan tertidur sembari memeluk tubuh Hyena erat sebagai pengganti guling nya.
"Kalau besok aku tak ada waktu." jawabku berbohong, baiklah aku akan memulai peran aktor ku disini.
Ku lihat Jungkook mulai memijat batang hidungnya, menempu kedua siku nya pada kedua pahanya yang membuat punggung nya sedikit menekuk. "Baiklah cepat lakukan, aku sudah lelah sekarang."
Jimin pun mengangguk, ia mulai membuka bibirnya, mengungkapkan semua yang ingin kami bicarakan pada Jungkook mengenai kerja sama antara perusahaan Jungkook dan perusahaan yang akan Jimin pegang sebab sesuai rencana awal yang Jungkook janjian bahwa ia akan memberikan 10% saham jika Jimin dan Taeri sudah resmi menikah.
Kulihat keduanya mulai terlihat sibuk dengan topik pembicaraan nya, namun tidak dengan ku. Kulirik Taeri yang berjalan mendekat ke arah kami, meletakkan serta menata rapih tiga gelas air putih yang sengaja ia bawakan untuk kami.
"Air bening?" tanya ku pada Taeri yang membuat adikku menggerakan lehernya menatap ke arahku.
"Maaf oppa aku hanya bisa menyediakan ini, t-tapi aku akan keluar sebentar untuk membeli soda atau bir, anggap saja ini sebagai penunda agar tenggorokan kalian tidak kering." balas nya sedikit gugup, sedangkan aku hanya mengangguk mengerti, kenapa Taeri gugup? padahal 'kan aku hanya bertanya, tidak masalah jika hanya air bening hanya saja— ini mulai terasa aneh.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓
Fanfiction[MATURE] PRIVATE ACAK FOLLOW AKUN DULU SEBELUM MEMBACA!!! Pernahkah kalian membayangkan jika hari ulang tahun itu menjadi hari yang terburuk dalam hidupmu? Terbangun pada suatu tempat asing dengan tinggal satu atap dengan sesosok pria yang 'katanya'...