Part 38

4.2K 502 208
                                    

"A-akhhh." teriak ku karena merasakan sakit pada kakiku saat dokter itu mulai memutar pelan pergelangan kakiku ke arah berlawanan.

Kini aku tengah terbaring di atas ranjang dengan pakaian basah yang ku kukenakan paska terkena air hujan tadi, entah lah aku juga tak mengerti, dokter ini dengan tiba-tiba saja sudah berada tepat duduk di samping ranjang dengan peralatan praktek nya yang ia bawa, tentu saja hal itu membuat diriku begitu juga dengan Jungkook yang terpaksa membiarkan dokter itu memeriksa kakiku terlebih dahulu.

Ku gigit ujung atas jaket hitam milik Jungkook yang masih terbalut di tubuhku ini guna mencegah teriakan yang akan ku keluarkan saat merasakan sakit pada kakiku, rasanya tulang kakiku terasa akan patah saat dokter itu memutarkan nya, terlihat saat pelan namun sungguh sakit nya sangat luar biasa.

"Tahan Hyena, ini semua terjadi karena ulahmu sendiri." omel Jungkook saat melirik raut wajahku yang tengah menahan rasa sakit, setelah selesai dengan komentarnya itu, ia pun langsung mengalihkan pandangannya kembali menatap kakiku yang sedang di sentuh oleh dokter itu, menatap fokus dengan kedua tangan kekar nya yang ia masukan tepat ke dalam saku celananya.

Proses pemijatan pada kakiku pun akhirnya selesai, dokter itu langsung mengeluarkan beberapa jenis obat dengan perban yang ia bawa dari dalam tas praktek nya itu, mengoleskannya pada bagian kakiku yang terluka karena bukan hanya terkilir, ada beberapa bagian disana yang terluka akibat gesekan antar aspal akibat tergelincir nya tadi.

"Selesai, luka ini tidak akan memakan waktu yang lama, jika sudah kering nona bisa membukanya." ucap dokter paruh baya itu tersenyum padaku setelah selesai memasangkan step terakhir nya yaitu memasangkan perban hanya pada bagian luka nya saja.

Ku anggukan kepala ku pelan dengan melemparkan sebuah senyuman padanya, ia pun langsung merapihkan peralatan praktek nya kedalam tas yang ia bawa, berdiri sebentar sambil menatap ke arah Jungkook. "Ku sarankan untuk?" ucap nya terjeda sambil melirik kearahku.

Jungkook berdehem sebentar. "Istriku." aku bisa melihat raut wajah terkejut dari dokter itu saat mendengar pernyataan Jungkook yang menyatakan bahwa aku ini istrinya.

"Ah baik istrimu, ku kira kalian sepasang kekasih ternyata sudah menikah ya, itu lebih baik karena ku lihat kalian ini sangat cocok." ujar dokter itu seraya tertawa ringan, namun seketika tawaaan nya berubah menjadi kikuk saat menatap raut wajah ku dan Jungkook yang tak bereaksi sama sekali.

Dokter paruh baya itu pun langsung menepuk pelan bahu Jungkook sebentar. "Ku sarankan untuk istrimu agar tidak terlalu banyak bergerak, jika situasi nya benar benar tidak terlalu mendesak, itu berguna pada luka kakinya dan peredaran darah nya yang sempat terhambat itu." saran dokter itu jelas membuat Jungkook langsung menganggukan kepalanya mengerti.

Tanpa basa basi lagi dokter itu pun langsung berpamitan padaku dan Jungkook setelah menyampaikan beberapa saran, tersenyum lalu melangkahkan kakinya pergi keluar pintu kamar kami. Melihat punggung dokter yang mulai menjauh itu, Jungkook langsung menutup pintu kamar yang semula awalnya terbuka, berjalan ke arah lemari, membuka dengan sebelah tangannya lalu menutup nya kembali setelah berhasil mengambil beberapa potongan pakaian milikku.

Membalikan seluruh tubuhnya lalu berjalan perlahan ke arahku, ia hentikan kedua kakinya tepat di samping ranjang tempat aku berada. "Ingin ku gantikan atau ganti sendiri?" tawarnya dengan perpotongan baju di tangan nya yang ia angkat tepat di samping kepalanya.

Dengan cepat ku gelengkan kepalaku guna menepis tawaran gilanya itu. "Aku bisa ganti sendiri."

Jungkook mengangguk pelan sembari mendudukan tubuhnya tepat di sebelah pahaku yang membuat diriku dan dirinya kini berhadapan. "Duduk." titahnya, dan akupun langsung menuruti perkataannya.

𝐔𝐥𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫 [𝐌] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang