[Kim Mingyu] - Lovelypop

1.1K 111 3
                                    

Mingyu nih❤️

Ini request yang pernah aku dapatkan di WA ya. Kalau gak salah tahun lalu, I'm so sorry 😭😭😭


Happy reading!^^



~°~°~



Aku menatap kedua bola matanya dengan lekat.

Ia sama hancurnya denganku. Tapi kenapa?

Kenapa ia memilih meninggalkanku?

"Oppa," panggilku pelan, berusaha menahan tangis, "wae?"

Pada akhirnya benteng yang kupertahankan runtuh. Tangisku pecah seketika. Membuat keadaanku memburuk, tubuhku bergetar. Pria di depanku kini terlihat seperti pria brengsek yang berusaha menelantarkanku.

Ahh ... memang brengsek.

"Ini tidak akan bekerja," ucapnya. "Hubungan ini hanya akan membunuh kita perlahan-lahan."

"Setidaknya aku mati bersamamu!" jeritku. Kukepal kedua tangan di samping tubuh. "Bukankah kau yang mengatakannya waktu itu? Sekalipun mati, kita mati bersama. Kenapa sekarang kau menyerah?"

"Karena aku tidak bisa melihatmu terluka lebih jauh," sahutnya tak kalah frustasi. "(Y/n), aku tak sanggup melihatmu menangis setiap hari karena Eomeoni tidak menyukaiku."

"Kau tidak sanggup melihatku terluka," ucapku tertahan, "atau tak sanggup terluka lebih dalam?"

Ia tersentak.

Sekarang semuanya sudah jelas.

"Annyeong, Doyoung Oppa. Semoga kau tidak pernah menemukan penggantiku."

Aku berlalu pergi. Meninggalkannya tanpa berbalik tak peduli berapa pun kerasnya ia memanggilku. Bukan karena aku tidak peduli, tapi karena aku tak bisa melihatnya terluka lebih jauh lagi.


.
.
.


Aku menghentikan langkahku di taman terdekat. Tak ada banyak pengunjung karena hari sudah gelap dan terhitung hari kerja. Meski begitu aku tetap menjadi pusat perhatian karena air mata masih enggan berhenti.

Aku mendudukkan diriku di sebuah bangku taman. Tempatnya tak begitu strategis karena terlalu dekat dengan air mancur sehingga beberapa tetes air mengenai punggungku. Tapi, siapa peduli?

"Brengsek," umpatku. "Takdir mempermainkanku."

"Cinderella saja bisa menikah dengan pangeran kaya raya, kenapa aku tidak?"

"Apa yang Eomma pikirkan? Melarang anaknya menikah dengan chaebol?"

"Dia bisa mendapatkan apa pun yang dia inginkan. Kenapa dia tidak mendukungku?!"

"Padahal keluarga Doyoung Oppa memperlakukanku dengan baik. Waeeeee?"

Aku tak bisa berhenti mengumpat dan menangisi nasibku yang buruk. Beberapa pasang mata memperhatikan, tetapi aku tak peduli. Toh aku juga tidak kenal mereka.

Aku menarik napas dalam-dalam setelah lelah menangis. Dadaku menjadi sesak, jadi aku berusaha menormalkannya kembali. Kuusap jejak-jejak air mataku dengan lengan kaus yang kukenakan tanpa merasa jijik.

Lagi pula apa gunanya jijik saat ini?

Aku baru mempermalukan diriku di tempat ini.

Aku memejamkan mataku sejenak dan memijat pelipisku yang nyeri. Setelah dirasa lebih baik, aku perlahan membuka mata untuk mendapati sebuah lolipop berwarna putih dan merah muda berada di depanku. Aku mengerjap pelan kemudian mendongak.

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang