Jeon Wonwoo - [Savior2]

4.3K 559 52
                                    

Ini dia lanjutan request dari Orcinus_Orca29

Happy reading!^^


~°~°~


"Namaku Jeon Wonwoo. Senang berkenalan denganmu."

Aku pernah mendengar suara itu. Jelas aku mengingat suaranya.

Tapi aku tidak tahu kapan dan di mana itu terjadi. Aku hanya ingat suaranya.

"Kau gadis paling indah yang pernah kujumpai."


Deg!

"Apa itu?"

Sebuah ingatan?


Tapi aku tidak punya riwayat amnesia!

"Kau kenapa? Apa sesuatu mengganggumu?"

Aku menoleh. Melihat Wonwoo yang berjalan ke arahku. Aku tersenyum tipis dan menggeleng.

"Tidak papa."

"Kalau lelah kau bisa kembali ke kamar dan beristirahat."

"Ya..., kurasa aku perlu sedikit istirahat."

Wonwoo tersenyum tipis, "Aku akan menemanimu hingga kau tertidur."

Aku tersenyum tipis dan mengangguk. Membiarkan Wonwoo menggenggam tanganku dan menuntunku menuju kamar untuk beristirahat.

"Berbaringlah..."


Aku mengangguk. Perlahan menurutinya untuk berbaring di atas ranjang sementara Wonwoo duduk di sisi ranjang. Masih menggenggam tanganku.

"Kau tidak tidur?"

"Apa kau ingin aku melakukannya juga?"

Aku terkekeh pelan karenanya. Wajahnya terlihat begitu polos ketika menanyakan itu.

"Lakukan saja jika kau ingin melakukannya."

Senyuman tipis perlahan kembali tergurat di wajahnya. Ia lantas berbaring di sampingku.

Menatapku. Dan tetap menggenggam tanganku.

Tangan satunya perlahan menyentuh kepalaku dan mengusapnya perlahan. Begitu lembut.

Aku tidak mengerti. Dia orang yang tak kukenali sebelumnya. Dia orang asing. Tapi aku diam ketika dia melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang terdekat.

Aku tidak pernah keberatan. Aku menyukai setiap sentuhan yang dia berikan padaku. Saat dia menggenggam tanganku..., saat dia menyentuh wajahku..., saat ia mengusap kepalaku..., semuanya. Semuanya membuatku tersenyum. Meskipun tangannya begitu dingin, aku tetap menyukainya.

Seperti sentuhan itu tidak asing...


"Apa yang kau pikirkan?"

Aku tersenyum tipis, "Kau."

"Apa yang kau pikirkan tentangku?"

"Aku hanya terus berpikir..., siapa kau."

Wonwoo tersenyum. Tangannya yang semula berada di kepalaku itu turun. Menyentuh pipiku dan mengusapnya.

"Aku tidak tahu pasti siapa aku bagimu. Tapi bagiku..., kau hidupku. Aku tidak hidup. Tetapi aku tidak mati. Dan ketika kau bersamaku, aku merasa hidup."

"Aku terdengar seperti seseorang yang berharga bagimu."

Dia tidak menjawab. Tapi dia tersenyum. "Tidurlah..."

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang