Kwon Soonyoung - [I'll be Yours] 2

2.7K 396 101
                                    

Siapa yang nungguin lanjutan cerita kemaren? Yuk yuk dibaca yuk~


Happy reading!^^



~°~°~



"Boo!"

"Soonyoung!"

Aku memekik terkejut ketika mendapati Soonyoung berada di depanku ketika aku membuka mata. Tidak cukup dengan itu, ia juga berusaha mengejutkanku.

Aku mendengus keras dan beranjak bangun sementara Soonyoung tertawa. Ia kemudian ikut duduk menghadapku.

"Terkejut ya?"

"Tanya saja pada tanganku," balasku seraya mengangkat tanganku di depan wajahnya.

Soonyoung kembali tertawa. Ia meraih tanganku kemudian menurunkannya. "Mianhae... Aku sengaja."

Aku yang mendengarnya mendengus. "Dasar!"

"Kau pulang pukul berapa tadi malam?" tanyaku.

Ia tersenyum lebar dan menunduk. Tangannya memainkan jemariku ketika menjawab, "Pukul dua. Kau tidur pulas jadi aku tidak membangunkanmu."

"Aku menunggumu," ujarku. "Sekarang kau mau pergi lagi?"

"Iya," jawabnya diikuti anggukan. "Aku akan melakukan penangkapan di Insa-dong. Ohh iya, kau pernah bilang ada beberapa foto di dalam laci nakasmu. Totalnya ada berapa?"

Aku berpikir sejenak. Mencoba mengingat-ngingat foto-foto di dalamnya. "Kalau tidak salah ada sembilan atau sepuluh foto. Ada empat foto bersama Oppa, dua foto bersama mantanku, sisanya fotoku sendiri."

"Fotomu hilang semua. Diary juga hilang," ujarnya.

Aku terdiam ketika Soonyoung mengatakannya. Keningku berkerut, tidak mengerti dengan jalan pemikiran pelakunya. Untuk apa dia mengambil diary dan fotoku?

"Kemarin juga sempat ada seorang pria yang mendatangi kantor polisi untuk menanyakan keberadaanmu."

"Nugu?" tanyaku hati-hati.

"Choi Seungchol. Kau mengenalnya?"

Aku terdiam. Otakku tiba-tiba terasa membeku. Mungkin saat ini aku terlihat seperti orang bodoh.

"Mantanku," jawabku lalu kembali menjatuhkan tubuh di atas ranjang.

Soonyoung mengerutkan dahinya. "Pantas saja dia bilang mengkhawatirkanmu karena kau tidak punya siapa-siapa lagi."

"Dia bilang khawatir?"

Entah kenapa, aku merasa tidak percaya. Dia yang memutuskan hubungannya denganku. Dia juga yang menyakitiku. Kenapa dia harus khawatir?

"Kau tidak memberitahunya kalau aku ada di sini kan?" tanyaku memastikan.

Soonyoung mengangguk. "Tentu. Aku takkan membiarkan siapa pun tahu. Dia mungkin menjadi pelakunya juga kan? Siapa tahu saja oppamu tidak menyukainya atau mencurigainya akan sesuatu."

Aku mengerjap pelan. "Bagaimana kau tahu?"

Soonyoung ikut mengerjap. "Tahu apa?"

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang