Yoon Jeonghan - [Annoying]

3.4K 321 38
                                    

Jeonghan nih, yuhu~


Happy reading!^^



~°~°~



Angin kencang bertiup ke segala penjuru. Membawa sensasi dingin yang menembus kulit setiap kali tersapu olehnya. Jika dilihat-lihat, tampaknya akan ada hujan besar.

"Pulang sekarang tidak ya?" gumamku.

Aku ingin segera pulang dan merebahkan tubuh di atas ranjang empuk. Seharian ini aku dikerjai oleh ketua Hima dan dosen. Aku sampai bolak-balik antara sekre, perpustakaan, dan ruang dosen karenanya.

Namun, melihat langit dan angin sudah menandakan akan turun hujan lebat, aku jadi bimbang. Masalahnya aku tidak menuruti perkataan ibuku untuk membawa payung dengan alasan tasku sudah berat.



Duar!


Aku berjengit karena suara petir tiba-tiba terdengar. Lalu, rintik hujan mengikutinya dengan sadis—langsung deras. Aku tak punya pilihan selain berdiam diri dulu di gedung itu. Ya ke mana saja asal jangan kembali ke sekre dan bertemu ketua Hima super menyebalkan itu.


"Bukankah dia sangat menawan?"

"Iya, benar, kulitnya sangat bersih dan wajahnya tampan luar biasa."

"Dia juga sangat ramah dan suka menolong. Ya ampun, benar-benar idaman!"

Di pertigaan lorong aku berpapasan dengan mahasiswi lain, adik tingkat. Yang akhirnya berjalan di belakangku.

"Kau sudah lihat belum hari ini dia mengecat rambutnya menjadi cokelat gelap?"

Sepertinya aku tahu siapa yang mereka bicarakan.

"Ohh! Iya! Aku lihat di kantin! Dia cocok sekali dengan warna gelap seperti itu. Tapi, pirang juga tampan sih! Ya wajahnya sudah bagus seperti itu bagaimanapun juga akan tampan!"

"Kau benar! Ngomong-ngomong, apa yang dia lakukan di kantin? Tumben sekali."

"Aku dengar-dengar dia membeli minum untuk teman yang membantu pekerjaannya di Hima dengan uangnya sendiri."

Apaan? Dia membeli itu untuk dirinya sendiri!

"Wah, Jeonghan Sunbaenim benar-benar luar biasa! Siapa pun yang jadi kekasihnya akan untung!"

Yang ada buntung.

Aku kasihan sekali pada wanita-wanita yang tertipu oleh paras malaikat seorang Yoon Jeonghan. Kita lihat saja sampai kapan pria menyebalkan itu bisa menyembunyikan jiwa setannya di depan umum.

"Ohh Tuhan, itu dia!"

"Aaaaa! Dia tampan sekali!"

Aku sontak mendongakkan kepala. Hot topic yang tengah mereka bicarakan benar-benar ada di depan sana, tersenyum ke arahku. Rambut dan kemeja putihnya basah seperti baru berlarian di tengah hujan.

"Hey, (Y/n)!" sapanya kemudian berlari ke arahku.

Aku melipat tangan di depan dada dan memutar bola mata. Sialan, aku menghindarinya di sekre tapi malah bertemu di sini.

"Apa?" tanyaku ketus.

Jeonghan berdiri di depanku. Ia memasang wajah polos dan membungkuk, punggung tangannya menyentuh dahiku. "Ohh ... kau pasti sedang tidak enak badan, makanya jadi ketus. Mau kubawakan sesuatu?"

"Jangan cari muka di depanku, memuakkan!" Aku langsung menepis tangannya. Jeonghan tertawa pelan kemudian menggenggam tanganku. Aku hendak menariknya, namun ia tahan.

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang