Kwon Soonyoung - [I'll be Yours] 3

3K 412 50
                                    

Lanjut lagi guys♡

Part terakhir ini wkwkwk maaf ya sampe dibikin tiga part. Abisnya kalau crime cuma oneshoot konfliknya kurang greget :' dan rupanya ideku agak belok dari rencana awal wkwkwk


Happy reading!^^



~°~°~



Sebuah kilatan cahaya putih menusuk mataku ketika aku pertama kali membuka mata. Aku kembali memejamkan mata sejenak, berusaha menghalau kesilauan yang membuat mataku terasa pedih.

"Soonyoung..."

Tenggorokanku sakit ketika aku mencoba berbicara. Aku membuka mata dengan benar. Ruangannya putih... di mana?

Aku mencoba untuk bangun. Kepalaku terasa sakit luar biasa ketika aku berhasil duduk. Lenganku terasa pedih, ketika aku menoleh aku melihat selang infus menancap di tanganku.

"Kenapa aku-"


"Kau hanya boleh menjadi milikku! Kenapa kau bersama pria lain?!"



Aku menahan napasku dan segera menutup telinga ketika kalimat itu kembali terngiang. Seluruh bulu kudukku berdiri.

Aku menampar pipi kananku dan menggeleng guna menepis ingatan buruk itu. Aku menoleh, mencoba mencari keberadaan Soonyoung. Tetapi, tidak ada sosoknya di sini.



Ceklek...


Aku menoleh ketika mendengar suara pintu terbuka. Seorang pria berjaket kulit coklat berlari masuk ke dalam. Ketika ia berhenti di dekatku, aku mulai mengenalinya, Kang Myeongsu, rekan detektif Soonyoung.

"Hong (y/n)! Syukurlah, kau sudah sadar!" pekiknya.

Aku mengerjap pelan. "Kenapa kau bicara seperti aku tertidur lama? Di mana Soonyoung?"

"Ceritanya panjang," ujarnya panik, "intinya saat ini aku perlu kesaksianmu. Apa kau tahu lokasi kediaman pelaku?"

Mataku membulat. "Dari mana kau-"

"Bukan aku yang tahu, tapi Soonyoung. Dia pergi ke sana sendirian setelah menerima telpon. Aku yakin itu pelakunya!"

Aku kembali membulatkan mata. Jantungku berpacu dengan cepat. Ohh tidak... Ini bahaya!

"Boleh kupinjam ponselmu?"

"Mwo?"

"Berikan saja dulu!" seruku panik.

Myeongsu mengeluarkan ponsel dan memberikannya padaku. Aku segera mencari kontak Soonyoung dan menelponnya. Aku menggigit bibir dengan gelisah ketika sambungan telponnya terus berbunyi.

"Hyung... Aku menemukan kediaman-"

"Kau di rumah Kim Mingyu sekarang?" potongku begitu suara Soonyoung terdengar.

Terjadi keheningan untuk beberapa saat sebelum Soonyoung bertanya, "(Y/n)?"

"Bodoh! Kau masuk ke dalam jebakannya! Cepat keluar dari sana sebelum terlambat!" seruku panik. Benar-benar panik sampai napasku memburu.

"Apa maksudmu?"

Mataku terasa panas. Air mata menumpuk di pelupuk mataku. "Kim Mingyu orang yang genius. Dia mungkin saja sudah merakit bom atau semacamnya untuk membunuhmu di tempat!"

"Bom?!"

Setelah itu terdengar keheningan. Membuatku semakin was-was dan semakin takut. Pikiranku mulai melayang, membayangkan bagaimana cara Mingyu melenyapkan Soonyoung. Dia genius. Dan dia tidak punya hati. Dia mungkin saja- tidak... Tidak ada waktu untuk berpikir!

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang