Imagine with Seventeen

Kwon Soonyoung - [Get Married]

Hoshi nih guys~

Happy reading!^^

~°~°~

Riuh tepuk tangan dan juga sorakan terdengar begitu nyaring ketika pengucapan janji itu selesai diucapkan. Membuatku bisa bernapas lega karena baru saja menahan beban dan gugup saat pengucapan janji.

Aku merubah posisiku menjadi berhadapan dengan pria yang saat ini telah berubah status menjadi pasangan sehidup sematiku. Yang pertama dan juga terakhir.

Ia memberiku senyuman tipis. Membuat matanya yang sipit itu berubah menjadi sebuah garis yang menawan.

Ia meraih tanganku dan menyematkan sebuah cincin emas putih dengan satu mata berwarna biru muda yang begitu cantik di jari manisku. Aku tersenyum tipis ketika cincin itu melingkar di jari manisku.

Aku mengambil cincin miliknya dari kotak merah yang dibawakan sepupuku lalu menyematkannya di jari manisnya. Menandakan bahwa kami telah sempurna resmi menjadi sepasang suami-istri.

Kwon Soonyoung...

Pria dengan pipi bulat yang menggemaskan dan mata sipit yang menawan itu akhirnya menjadi milikku seutuhnya. Dia terus tersenyum. Membuat jantungku terus melompat-lompat. Seperti hendak keluar dari tempatnya.

Kalau dipikir-pikir lagi, pernikahan ini cukup konyol. Atau mungkin lamarannya yang konyol.

Intinya aku tidak pernah menyangka bahwa seorang Kwon Soonyoung akan menikahiku. Pernikahan ini seperti sebuah dongeng yang diceritakan sebelum tidur. Seperti tidak mungkin terjadi. Berkencan pun kami tidak pernah.

Tapi, jangankan berkencan. Berbicara pun bisa dihitung jari.

Awal mulanya kami satu sekolah di SMA. Kami pernah berada di kelas yang sama untuk tahun pertama, namun terpisah di tahun kedua dan ketiga karena berbeda jurusan. Dan ya..., semanjak saat itu, aku dan Soonyoung sama-sama punya rasa satu sama lain.

Dari mana aku tahu?

Sebenarnya, sejak SMA kami memang sering dijodoh-jodohkan teman. Bukan hanya sekelas. Kurasa satu sekolah juga mendukung kalau kami bersama.

Dan sialnya adalah... aku dan Soonyoung sama-sama pemalu. Okk... Soonyoung memang bukan tipe orang yang pemalu. Dia sangat aktif. Bahkan terkesan hyperactive. Dia sering membuat banyak orang pusing karena kelakuannya. Tapi, di hadapanku, Kwon Soonyoung yang hyperactive itu akan berubah seratus delapan puluh derajat menjadi super duper pendiam.

Jika bertemu di sekolah, dulu kami akan bertatapan satu sama lain untuk sepersekian detik. Lalu setelah itu saling memalingkan wajah dengan gugup dan salah tingkah. Tidak jarang juga berakhir konyol seperti Soonyoung yang menabrak tembok atau aku yang tersedak makanan karena baru menyadari bahwa kami saling berpandangan satu sama lain.

Secara singkat, hubunganku dengan Soonyoung seperti itu. Semuanya serba canggung.

Apa pun yang kami lakukan bersama, meskipun hanya mengerjakan tugas kelompok, semuanya akan berakhir konyol dan penuh salah tingkah.

Dan tiga bulan yang lalu, saat reunian SMA, tepat ketika enam tahun kami tidak berjumpa, dia tiba-tiba saja melamarku. Saat mabuk. Konyolnya lagi, aku yang ikut minum soju dan setengah sadar menyanggupinya begitu saja tanpa tahu apa yang sbenarnya dia katakan.