Yoon Jeonghan - [Witness]

4K 368 14
                                    

Hello~

Aku kembali bersama request dengan cast Jeonghan. Maaf banget baru sempet dibikin :'(

Ini juga termasuk salah satu genre yang baru aku masukin. Jadi, semoga tidak mengecewakan ya :')

Special thanks untuk liefhiandini yang sudah mau membagi pemikirannya dan bantu aku bikin cerita ini❤️


Happy reading!^^



~°~°~



Bruk!


Pria bersurai coklat muda itu menaruh beberapa berkas di atas mejanya dengan sedikit bantingan. Ia segera duduk di kursinya. Meski saat ini ia diselimuti emosi, ia tetap berkutat dengan pekerjaannya.

Matanya yang sudah tampak lelah terus meneliti data para saksi yang bertumpuk di mejanya. Meski ruangan itu hanya diterangi lampu duduk di atas meja, ia tetap serius membaca data saksi yang telah dikumpulkan anak buahnya.

Matanya memicing ketika mendengar suara pistol yang baru diisi dengan peluru. Ia segera menatap sekitar dalam mode waspada.

Lama tak mendengar hal ganjal lainnya, ia kembali berkutat dengan pekerjaan. Tapi, begitu ia menunduk, suara tembakan terdengar nyaring di dekatnya. Ia segera beranjak. Kakinya berlari cepat menuju sumber suara. Tangannya mulai menyusup ke dalam jaket, mengambil pistol untuk berjaga-jaga. Ia tahu dari mana suara itu berasal. Ruangan temannya.

"Seungchol!"

Ia memekik ketika menemukan tubuh temannya tergeletak di lantai dengan luka tembak. Darah segar membanjiri area sekitarnya.

Pria itu segera menatap sekitar. Matanya bertemu tatap dengan pria berpakaian serba hitam yang dibalut jaket kulit cokelat dan juga masker hitam.

Ia mendesis. Tangannya segera mengarahkan pistol dan menarik pelatuk untuk menembakkan beberapa peluru. Siapa pun orang di balik masker hitam, ia pasti sudah terlatih. Ia menghindari tembakan-tembakan itu dengan mudah. Bahkan sempat untuk membalas serangannya.



Tak!


Tembakannya berhasil mengenai lengan pelaku. Membuat pistol yang dipegangnya terpental ke lantai. Pria di balik masker hitam itu lebih fokus pada pistolnya daripada lukanya. Pria itu memanfaatkan kesempatan untuk berlari ke arahnya. Tapi, pria bermasker hitam itu lebih sigap dari dugaannya. Ia mengeluarkan sebuah pisau lipat dari sakunya. Dan sebelum menyentuhnya, pria bermasker itu telah menyayat lengan pria itu dan berlari melompat dari jendela.

Pria itu tak lantas berhenti hanya karena luka di tangannya. Ia berlari mengejarnya. Tetapi, begitu ia menunduk, pria bermasker itu sudah tak terlihat.

Ia mendecak. Ia mengambil pistol pelaku yang tergeletak di lantai untuk diamankan sebagai bukti.

"Jeonghan! Apa yang terjadi?!"

Ia terkesiap dan segera menoleh. Beberapa kawannya berdiri di ambang pintu dengan tatapan terkejut dan tak percaya.

Ia menggeleng. "Aku bisa jelaskan."

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang