Xu Minghao - [Unpredictable]

4.7K 458 38
                                    

Minghao nih~

Siapa yang nungguin?^^ /krik/


Happy reading~



~°~°~



Duk!


"Aww!" Aku meringis ketika menabrak meja dan membuat keningku mencium tembok. Aku menopang tubuhku dengan tangan kiri dan mengusap keningku dengan tangan kanan.


"(Y/n)!"

Aku menoleh ketika merasa namaku terpanggil. Minghao berjalan menghampiriku dengan tergesa seraya mendorong kursi roda. "Apa kau baik-baik saja?" tanyanya panik.

Aku mengerucutkan bibirku. "Keningku sakit."

Wajah khawatirnya berubah jengkel. "Makanya jangan nakal!"



Tak!


Dan ia justru menambah rasa perih di keningku. Teramikasih Xu Minghao, karena kau sudah menyentil keningku dan membuatnya semakin mengenaskan.

"Sudah kubilang duduk manis saja di sini! Kalau kau butuh sesuatu, katakan padaku. Kau pikir untuk apa aku di sini? Apa kau tidak tahu aku begitu khawatir saat kau tidak ada di dalam kamar?" semprotnya panjang lebar. Membuat bibirku semakin maju.

"Aku sudah bisa berjalan."

"Tapi belum sempurna. Terapimu belum selesai," ujarnya kesal bercampur khawatir.

"Tapi aku mau jalan sendiri..."

"Setidaknya kau bisa bilang padaku supaya aku bisa menemanimu. Masih untung kau hanya membentur tembok. Itu juga pelan. Kalau kau jatuh di tangga bagaimana?"

Aku menghela napas. "Ini lantai dasar, Tuan Xu. Apa kau lupa kalau kamarku dipindahkan sejak tiga bulan yang lalu?"

"Apapun itu, pokoknya kau harus bilang padaku. Orangtuamu sibuk dan tidak berada di rumah. Aku bertanggung jawab penuh atas dirimu."

"Memangnya suami? Sok bertanggung jawab segala," umpatku yang sepertinya terdengar Minghao karena ia menatapku datar.

"Kau mau kunikahi sekarang?"

Aku membulatkan mataku lalu memilih untuk duduk di kursi roda yang dibawanya. "Jangan bicara omong kosong! Bawa aku ke kamar. Aku mau tidur saja."


Ahh sial... Berani-beraninya dia membuat jantungku melompat!



"Dengan senang hati, Nona. Jadi, apa yang akan kita lakukan nanti di kamar?"

Aku membulatkan mataku dan segera memukuli tangannya. "Jangan macam-macam!"

"Macam-macam apa? Yang kupikirkan itu bermain Scrabble atau Jegi. Kau memikirkan yang aneh-aneh ya?" tuduhnya yang sukses membuat pipiku bersemu merah.

"Bawa saja aku ke kamar atau aku akan nekat jalan sendiri."

"Jika itu terjadi aku akan menciummu."

"Terserah!"

"Ehh..." Minghao menunduk untuk melihat wajahku. "Benar ya? Kalau kau nakal lagi aku akan menciummu."

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang