Xu Minghao - [Wedding Preparations]

3.2K 355 58
                                    

Aku datang dengan Xu Minghao~


Happy reading!^^



~°~°~



"Bagaimana persiapannya?" Aku mengapit ponsel dengan telinga dan bahu. Jemariku masih sibuk menari di atas keyboard, mengakses situs berisi desain gaun-gaun cantik.

"Aku baru saja bertemu WO dan menyelesaikan transaksi. Gedung dan dekorasi sudah kuusahakan sesesuai mungkin dengan seleramu. Pokoknya kau tidak perlu khawatir, semua sudah diurus. Tinggal menyiapkan pakaian dan cincin."

Gambar-gambar gaun terpampang di layar komputerku. Mulai dari model klasik hingga modern, warna putih hingga warna cerah.

Aku berhenti menggerakkan jemariku dan memegang ponsel dengan tangan. Helaan napas berat keluar dari mulutku. "Aku sangat menyesal tidak bisa menemanimu. Harusnya kita menyiapkan pernikahan berdua. Tapi, malah kau yang mengerjakan semuanya sendirian."

"Hey, apa-apaan itu? Jangan merasa bersalah, aku tidak keberatan. Lagi pula kau ada pekerjaan mendadak. Hal seperti itu, kan, tidak bisa diprediksi."

"Tetap saja aku tidak enak," balasku kemudian menghela napas.

"Tidak papa, nanti urusan pakaian dan cincin baru kita urus berdua. Kau sudah punya bayangan?"

"Belum," balasku seraya melihat-lihat layar komputer, "tapi aku menyempatkan diri untuk mencari referensi di internet. Aku akan memilih beberapa yang kusukai lalu akan kuminta pendapatmu."

"Oke, aku akan menjemputmu nanti sore. Take care, sweetheart," ucapnya.

"Hmm ... bye Haohao," balasku kemudian mematikan sambungan teleponnya. Aku kembali menghela napas ketika melihat tumpukan berkas yang harus kuselesaikan hari ini.

"Semangat! Kau harus mencari gaun yang kau inginkan dan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat!" ucapku menyemangati diri sendiri.

Aku tersenyum mengingat bagaimana tunanganku, Minghao, bisa mengerti keadaanku. Ia juga dengan senang hati mau mengurus segala persiapan pernikahan yang sudah semakin dekat.

Ahh, dia manis sekali. Aku sangat beruntung bisa bertemu dengannya.


***


Sesuai janji, Minghao menjemputku di sore hari. Beruntung aku mampu menyelesaikan pekerjaan dadakan dengan cepat sehingga tidak perlu lembur lagi.

Sebelum aku mendekati mobil sedan yang terparkir di tempat drop off, ia sudah keluar dari mobil dan menghampiri. Lantas membuatku tersenyum dan melambai kecil.

"Hai," sapanya seraya mengusap kepalaku. "Bagaimana harimu? Pasti melelahkan ya?"

"Ya, sangat melelahkan," balasku kemudian tersenyum. "Tapi sekarang tidak lagi karena kau datang."

Minghao terkekeh geli. Ia mengambil tas dokumen yang kupegang dan mengecup bibirku singkat. Ia kemudian melangkah lebih dulu menuju mobil. Tampak malu-malu.

"Apa-apaan itu?" gumamku pelan. Aku tersenyum tipis kemudian mengekorinya menuju mobil.

Aku langsung memasang sabuk pengaman setelah masuk. Minghao yang sudah lebih dulu memakai sabuk pengaman menyalakan mesin mobilnya.

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang