Boo Seungkwan - [Jealous]

4.3K 426 24
                                    

Ini buat yg request Seungkwan^^

Maaf lama ya :'


Happy reading!^^


~°~°~


"Aku pulang!"

Suara yang penuh keceriaan itu terdengar beriringan dengan suara pintu yang terbuka. Dari dapur aku dapat melihat kepala Seungkwan menyembul dari balik pintu dengan senyuman lebarnya yang menampakkan deretan giginya yang rapih.

Biasanya itu adalah hal yang paling kunanti. Tapi, setelah apa yang terjadi beberapa waktu lalu, aku jadi malas melihatnya.

Aku yang tengah mengaduk teh yang memang sengaja kubuat untuk Seungkwan itu menaruhnya di meja bar. Setelah itu berlalu begitu saja tanpa sedikitpun memberikan senyum.

Ya walaupun aku marah, sebagai istri yang baik, aku tetap harus memperhatikannya kan?


Langkahku terhenti begitu aku sampai di ruang televisi. Aku menjatuhkan tubuhku secara kasar ke atas sofa lalu menyalakan televisi. Mencoba mencari saluran yang paling tidak bisa kutonton untuk menghilangkan rasa bosanku.

Seungkwan yang nampaknya menyadari perubahan sikapku lebih memilih menghampiriku daripada pergi ke dapur untuk makan dan minum teh. Ia duduk di sampingku. Menaruh kedua tangannya di atas bahuku lalu menyandarkan dagunya di atas punggung tangannya.

"Wae?"

"Ani," jawabku singkat tanpa menoleh.

Seungkwan memiringkan tubuhnya dan menatap mataku. Wajahnya yang biasa terlihat cerah dan ceria itu mendadak muram. Matanya menyipit. Berusaha meneliti raut wajahku.

"Mwo? Mwoya?"

"Pasti ada sesuatu," ujarnya. "Soal kerjaan? Kan sudah kubilang berhenti saja dari pekerjaanmu dan biarkan aku yang bekerja. Penghasilanku cukup bagus untuk kita berdua. Bahkan, aku masih bisa mengirim uang pada orangtua kita."

Aku melirik ke arahnya sekilas lalu kembali menonton televisi. "Aku baik-baik saja dengan pekerjaanku."

"Lalu kenapa? Ayo katakan... Jangan membuatku bingung," ujarnya seraya menarik-narik tanganku dan memanyunkan bibirnya.

Aku yang sudah terlalu malas menjelaskan itu lebih memilih mengambil ponsel dan memeriksa pesan masuk. Aku benar-benar tidak ingin membahasnya. Aku muak.

"Aku membuat kesalahan ya?"


"Pasti iya," ujarnya karena tak kunjung mendapat jawabanku.

Seungkwan beranjak dari tempatnya dan berdiri di hadapanku. Ia merebut ponselku. Memasukkannya ke dalam saku lalu membungkuk dan menyentuh kedua bahuku. Membuatku tak punya pilihan lain selain menatapnya.

"Apa yang sudah kuperbuat hmm? Ayo katakan padaku. Aku bukan peramal. Aku tidak bisa hanya sekedar menebak-nebak. Tidak semua manusia bisa menyadari kesalahannya. Iya kan?"

Aku menghela napas lalu memalingkan wajahku. "Aku tidak suka kau terlalu dekat dengan Yoonhee."

"Yoonhee?" tanyanya. "Loh kenapa? Aku kan sudah lama berteman dengannya. Kau juga tahu kan?"

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang