Wen Junhui - [You're Mine]

3.1K 338 47
                                    

Request Jun~


Happy reading!^^



~°~°~



Kalian tahu apa yang sempurna dari hidupku?


Punya kekasih yang bisa diandalkan. Dia sempurna secara fisik dan pribadi. Tampan, tinggi, bahu lebar, bersuara lembut, ramah, pengertian, perhatian, ahh ... pokoknya dia punya segala hal yang masuk dalam kriteria kekasih idaman.

Dia tahu segala hal tentangku. Dia tahu apa yang kurasakan tanpa perlu kuberitahu. Dia juga tahu apa yang kubutuhkan tanpa perlu kupinta.

Seperti sekarang ini ... ia sudah siap sedia dengan keperluan datang bulan yang memang tengah kualami. Aku mendatangi rumahnya dengan tangan kosong tetapi ia sudah menyiapkan bantal dan selimut di sofa, hot pack, dan camilan manis. Rencananya kami akan maraton film.

"Mau kubawakan sesuatu untuk dipeluk?" tanya Jun, kekasih terbaik yang pernah ada, begitu aku duduk.

Aku tersenyum lebar kemudian merentangkan tanganku. "Kau saja yang kupeluk ... sini."

Jun tertawa pelan. Ia menyalakan film yang akan kami tonton lewat layar infokus kemudian duduk di sampingku. Ia menutupi kaki kami dengan selimut kemudian memelukku dari samping.

"Nyaman?" tanyanya yang jelas kubalas dengan anggukan. Aroma parfumnya yang lembut membuatku merasa nyaman menyembunyikan wajahku di dada bidangnya.

"Hey, bagaimana caramu menonton film jika seperti itu?" tanyanya. Aku hanya terkekeh geli kemudian menggerakkan wajahku, mencari posisi senyaman mungkin.

Jun memeluk leherku erat sambil mengacak rambutku dengan gemas. "Kekasihku lucu sekali. Aku jadi ingin memakannya."

"Heh! Memangnya aku makanan?!"

"Makannya seperti ini," ucapnya kemudian menghujani wajahku dengan kecupan. Aku tertawa geli sambil berusaha menahan tubuhnya yang mendorongku sampai lengan sofa. Tak puas dengan itu, ia pun menggelitiki perutku.

Sedikit berbelas kasih, Jun akhirnya membebaskanku. Ia membaringkan tubuhnya di sampingku—karena kami di sofa jadinya jarak kami dekat. Jun memandangi wajahku dengan senyuman tipis. Tangannya terulur untuk mengusap pipiku lembut.

"Aku mencintaimu," ucapku.

Jun terkekeh geli. "Aku jauh lebih mencintaimu."

"Kau satu-satunya bagiku ... selalu."

Jun kembali tersenyum. Tangannya berpindah menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajahku. "Benarkah?"

"Tentu saja," sahutku. "Kau bisa melakukan apa saja jika melihatku bersama pria lain."

"Termasuk putus?" godanya.

Aku memutar bola mataku. "Terserah ... aku percaya diri takkan berselingkuh. Hatiku ini isinya hanya Wen Junhui."

"Bagaimana perutmu? Sakit tidak?" tanyanya khawatir.

Aku menggeleng pelan. "Ada kau, jadi tidak terasa sakit."

Jun mengusap perutku lembut. Rasanya nyaman sekali. Jun membenamkan wajahnya di ceruk leherku. Kedua tangannya melingkari pinggangku.

Aku tersenyum tipis kemudian membalas pelukannya. Kami saling memberikan kenyamanan pada satu sama lain. Hingga akhirnya kami lupa dengan film yang terputar di infokus dan tertidur di sofa cukup lama.


***


Aku langsung menutup buku ketika dosen menutup perkuliahan hari ini. Setelah ia keluar, aku merapikan alat tulis yang telah kugunakan. Bersiap untuk pergi dengan Jun.

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang