Hong Jisoo - [Sequel of Never Enough]

6.3K 664 8
                                    

Susah untuk mengabaikan dia sebagai pemeran utama
So... Ini bonus ya 😊

Hong Jisoo pov
Enjoy guys!^^



~°~°~



Aku merapihkan tuxedo putih dengan dasi kupu-kupu hitam yang disematkan di leherku di depan sebuah cermin besar. Sepatuku yang hitam mengkilat menambah kesan rapih pada penampilanku.

Hmm... ternyata aku bisa tampan juga. Kuharap (y/n) menyukainya. Tidak... dia harus menyukainya. Bagaimana pun juga ini acara pernikahan kami. Ohh God... aku tudak sabar melihatnya dengan balutan gaun pengantin. Pasti cantik. Tentu saja (y/n)ku akan terlihat cantik. Memakai apa pun saja cantik apalagi gaun pengantin.



Tok tok tok


Ceklek


"Hyung?"

"Ahh... Mingyu-ya... come here!" panggilku seraya  menatapnya dari pantulan cermin besar dengan senyum yang merekah. Aku berbalik dan melihat Mingyu yang menghampiriku. Dia begitu tampan dengan tuxedo hitam yang dikenakannya. Rambutnya dinaikan dan menampakkan dahinya yang lebar. Aku sampai iri melihatnya. Sebenarnya yang akan menikah itu aku atau dia?

"Woaaa kau sangat tampan Hyung!" pujinya dengan senyum yang mengembang.

"Kau lebih gagah dari yang kuduga," ujarku membalas pujiannya.

"Hey, apa Hyung baru saja merendah? Tentu saja kau lebih dariku," tanyanya kemudian tertawa.

"Kau tahu saja," ujarku kemudian ikut tertawa.

"Hyung..."

"Wae?"

"Tolong jaga noonaku ya? Dia itu sering sekali labil dan sering marah-marah tidak jelas. Aku sudah pusing melihatnya begitu setiap hari. Kuharap kau akan tahan dengan sikapnya," ujar Mingyu kemudian menggeleng.

Aku tertawa kecil mendengar celotehan calon adik iparku ini. "Hey, begitu-begitu juga dia noonamu Mingyu-ya."

"Ya... kau benar Hyung. Bagaimanapun juga dia noonaku dan aku menyayanginya. Jadi... jangan menyakitinya ya? Tapi aku tidak yakin kau akan menyakitinya. Aku malah khawatir Noona yang akan menyakitimu."

"Jangan khawatir Mingyu-ya... Aku tahu noonamu itu mencintaiku. Jadi dia takkan menyakitiku. Walau pun itu terjadi, itu takkan mengubah perasaanku padanya," jelasku dengan senyuman simpul. Ya, karena itu pernah terjadi tapi tak membuatku lantas mundur.

Mingyu menatapku kemudian tersenyum. "Kuharap aku dapat menjadi pria sepertimu ketika dewasa nanti."

"Kau sudah dewasa dan kau bisa melakukannya. Sekarang tugasmu hanya mencari wanita yang bisa kau cintai. Percuma kau bertekad ingin sepertiku jika tidak ada wanitanya," gurauku kemudian terkekeh.

"Hey, sembarangan! Aku sudah punya tahu!"

"Omo! Apa kau serius?" tanyaku tak percaya. Biasanya yang dilakukan anak ini hanya main game dan tiba-tiba saja dia bilang sudah berkencan.

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang