Lee Chan - [Earing]

3K 340 45
                                    

Are you ready for Lee Chan?


Happy reading!^^



~°~°~



Dia.

Lelaki dengan kemampuan tak terbatas bernama Lee Chan.

Ia memiliki banyak potensi.

Ia memiliki paras yang manis dan juga tampan. Ditambah lagi, aura kental yang keluar setiap kali tubuhnya bergerak mengikuti irama lagu.

Ia adalah lelaki yang menawan. Sangat luar biasa meski masih duduk di bangku kelas dua sekolah menengah atas.

Ia adalah pekerja keras. Ia takkan berhenti menari sampai ia merasa dirinya berkembang.

Ia adalah lelaki yang baik. Ramah pada semua orang dan tak segan membantu ketika seseorang kesulitan, meski ia tak mengenalinya.

Terakhir, ia adalah lelaki yang kukagumi. Kuperhatikan dalam diam dan kusimpan namanya di dalam hati.

Meski ia begitu hebat, ia jarang dibicarakan seperti teman-temannya yang lain. Aku tak tahu alasannya, mungkin karena temannya yang lain memiliki paras tampan.

Ya ... tapi aku cukup bersyukur.

Setidaknya ia tidak terganggu privasinya. Ia tidak perlu menghindari tempat-tempat ramai di sekolah untuk mendapat ketenangan.

Dan aku ... tidak perlu merasa terluka karena ia banyak dikagumi juga tak merasa melukai karena mengaguminya dalam diam begini.

Sebenarnya, ada satu hal yang kuinginkan darinya. Satu hal yang ia impikan juga. Yaitu, membuatnya bisa tampil di depan banyak orang dan mendapat apresiasi dari banyak orang. Ia pantas mendapat pujian. Ia pantas mendapat lebih banyak cinta. Meski itu akan membuatku mulai terluka.

Karena keinginanku hanya satu ... ia hidup dengan baik dan dicintai.



Aku menatap Lee Chan yang tengah sibuk menggerakkan tubuhnya mengikuti lantunan lagu yang terputar di studio tari. Peluh membasahi tubuhnya, membuat kausnya yang putih menjadi kotor karena ada beberapa gerakan yang mengharuskannya untuk berguling.

Ia sudah melakukan itu selama empat jam non-stop. Dan selama itu juga aku terus memperhatikannya dari jendela seperti seorang stalker meski aku tak seperti itu. Aku mengkhawatirkannya karena ia tak pernah berhenti. Begitu lagunya berhenti, ia akan memutarnya lagi dan lagi.

"Chan ...." Apa yang sebenarnya ia kejar?



Bruk!


Chan tiba-tiba saja jatuh terduduk ketika musik lagi-lagi mati. Aku ingin sekali berlari ke dalam studio untuk memeriksa keadaannya. Namun, aku tidak bisa. Aku tidak boleh melibatkan diri dengan Lee Chan.

Akhirnya ... aku hanya bisa menatap Lee Chan dari luar sini. Melihatnya menangis karena frustasi. Melihatnya terluka karena ia tak juga berhasil mencapai titik sempurna.

"Chan ...." Air mata ikut bertumpuk di pelupuk mataku. Aku segera bergerak mundur, segera pergi dan berjalan ke kantin. Aku membeli air mineral dan juga makanan manis kemudian mencari seseorang yang bisa membantuku.

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang