Hansol Vernon Chwe - [Present]

4.5K 444 69
                                    

Hallo guys ini buat yang request Vernon jadi pacar dingin dingin romantis. Maaf lama ya :' semoga gak mengecewakan :'


Happy reading!^^



~°~°~



Ceklek...


Hal pertama yang dilihat pria berparas Asia-Eropa itu ketika melangkah masuk adalah gadisnya yang tertidur di meja kerjanya dengan laptop yang masih menyala. Bahkan, kacamata bulat yang digunakan khusus untuk melakukan pekerjaannya di depan laptop itu masih terpasang di wajahnya. Bahkan sedikit terangkat karena kepalanya menelungkup di atas meja.

Vernon... Pria tampan itu tersenyum lebar ketika melihat Im (y/n) tertidur dengan wajah yang menggemaskan.

Ia berjalan mendekati gadisnya dan membungkuk. Mencoba mensejajarkan wajahnya dengan wajah (y/n) yang tertidur. Ia tertawa kecil. Tangannya terulur untuk menyingkirkan poni yang menutupi wajah gadisnya.

"Kau terlalu memaksakan diri," ujarnya pelan. Ia mengusap pipi (y/n) lembut sebelum akhirnya membopong gadis itu menuju kamarnya.


Gadis itu menggeliat pelan dalam gendongan Vernon. Membuat wajah pria itu selalu dihiasi senyuman lebar.

Dengan sedikit kerja ekstra, Vernon berhasil membuka pintu kamar gadisnya lalu membawanya masuk. Vernon mengecup keningnya singkat sebelum membaringkannya di atas ranjang.

Gadis itu menggeliat di atas ranjang dan memiringkan tubuhnya menghadap Vernon. Vernon tersenyum lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh gadisnya yang hanya mengenakan kaus rumah dan celana pendek. Tidak lupa juga melepas kacamata yang menghiasi wajah gadisnya dan menaruhnya di atas nakas. Namun, gadis itu justru membuka matanya. Manik matanya bertemu tatap dengan mata coklat milik Vernon.


"Sudah bangun?"

Gadis itu hanya mengerjap. Pikirannya masih melayang. Terbawa alam mimpi.

Vernon tersenyum. "Kau pasti belum makan. Makan dulu ya?"

Gadis itu mengulurkan kedua tangannya. Bibirnya mengerucut. "Gendong..."

Vernon tertawa pelan melihat tingkah kekasihnya. Ia benar-benar meraih tangan gadisnya dan menggendongnya di depan seperti balita.

Gadis dalam gendongannya itu hanya mengerjap. Terkadang menguap kecil. Tidak sadar bahwa saat ini ia tengah berada dalam gendongan Vernon. Bahkan tidak sadar bahwa Vernon berada di apartemennya. Ia tidak tahu apa pun. Yang ia tahu, ia amat sangat mengantuk.


Vernon menggendong gadis itu hingga ruang makan. Ia menarik kursi dan menurunkan gadis itu untuk duduk meski nyatanya ia menelungkupkan kepalanya di atas meja makan.

Vernon lagi-lagi tertawa pelan. Ia mengusak kepala gadisnya sebelum berjalan ke arah lain untuk menyiapkan makanan yang memang sengaja ia bawa karena tahu bahwa gadisnya pasti melewatkan makan malam. Bahkan mungkin, makan siang juga lupa.

Ia menaruh makanan yang dibawanya di hadapan (y/n). Ia lalu membungkuk lalu mengusap kepalanya. "(Y/n)-ahh... Makan dulu sebelum tidur. Kau bisa terkena maag."

"Hmm..." Gadis itu hanya berdehem. Membuat Vernon kesal karena gadisnya terlihat sangat menggemaskan. Sungguh... ia ingin mencubit keras-keras pipi bulat gadis itu. Bahkan ingin menggigitnya.

Imagine with SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang