14. Perahu Rapuh🕊

60 10 0
                                    

Happy reading

Saran ost : Irene by Jimmy Brown (ini lagu kesukaan Saya sih, kalau kamu suka sama lagu ballad bisa coba denger lagu ini atau lagu-lagu karya Jimmy).

Btw, kalau ada kalimar rancu dan kurang jelas, silakam komen langsung aja, ya, mohon koreksinya. Thank u :).

_______

Suasana dalam ruangan itu seketika menggema dengan suara histeris orang-orang yang menyaksikan betapa beraninya Hanna melakukan tindakan tak terpuji itu kepada seseorang yang bisa saja mempengaruhi di terima atau tidaknya ia di sebuah perusahaan.

"Dia tidak takut namanya akan di eliminasi?"

"Kenapa dia melakukan itu? Astaga, jantungku baru saja berhenti berdetak, dia Wanita yang luar biasa."

Kalimat-kalimat sinis sekaligus pujian nyaring menyerebak dari mulut ke mulut para karyawan yang juga turut datang ke sana untuk mengikuti seleksi perekrutan.

Hanna tersenyum tipis sedikit ragu, ia memalingkan wajah menatap Nathan yang kini juga menatapnya dengan pandangan mengintimidasi, mata Pria itu seakan memberitahunya untuk segera melepaskan rangkulan tangan itu dari perutnya.

Arka masih termangu pada posisi tangan yang melayang di udara, ia membeku sesaat dengan jemari yang sedang membawa makanan, niat hati ingin diberikan pada Hanna-wanita yang sedari tadi membuat suasana hatinya yang jenuh kembali berbunga, namun sebuah insiden mengerikan tiba-tiba mematahkan harapannya.

*Apa yang di lakukan Wanita ini?!*

Batin Nathan terus menggerutu kesal, tapi tak sanggup bibirnya berucap, entah kenapa rasanya begitu berat untuk menyampaikan apa yang kini ada di dalam pikirannya, seakan tak konsisten dengan apa yang dia rasakan.

"Kamu dengar 'kan, Arka? Kami sudah berteman, hehe," kekehan tawa yang di paksakan itu Hanna keluarkan untuk menimpali ucapannya yang sedikit ragu-ragu. "Jadi, biar aku mengambilnya sendiri, nanti itu bisa merepotkanmu kalau kamu harus mengambilkannya untukku. Lagipula, aku yang tahu barangnya, jadi bisa cepat aku temukan." Sambung Hanna kemudian.

Nathan menggigit bibir bawahnya, sembari menengadahkan kepala ke atas, tak ingin lagi menatap atau bahkan mendengarkan penjelasan yang dibuat-buat Wanita itu untuk berbohong, nampak jelas ia tak terbiasa melakukan kebohongan. Akan bodoh sekali jika Arka percaya begitu saja. Lucu sekali dengan fenomena semesta yang terlalu sering mempertemukannya dengan Hanna-selalu dalam masalah pula.

"Kutukan apa ini sebenarnya?" Tandas Nathan serupa gumaman, namun Hanna bisa mendengarnya jelas.

Nathan berusaha melepaskan rekatan di antara keduanya, ia menyenggol pelan bahu Hanna, membuatnya agar peka.

"Baik, aku akan mengambil barangku." Ucap Hanna segera seolah sudah paham, ia mengeluarkan tangannya usai merangkul perut Nathan. Ia berdehem pelan, "tolong kunci mobilmu? Bisa? Sebentar saja, Saya tidak akan membawa kabur mobil mewah Anda."

Nathan mengekeh pelan tak percaya, katanya tadi sudah menjadi teman, tapi masih menggunakan Saya-Anda, pertemanan macam apa yang dia maksud.

Hanya dengan sekali gelengan kepala dari Nathan, salah seorang bodyguard Nathan langsung menghampiri Hanna memberikan kunci mobil.

"Luar biasa." Nyinyir Hanna dengan sedikit gelengan tak percaya, padahal Nathan hanya menggeleng, tapi kode itu seolah sudah di pahami oleh para penjaganya dengan tubuh kekar yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Aku akan berbicara denganmu nanti, Arka. Aku pergi lebih dulu." Hanna maju beberapa langkah mendekati Pria itu, kemudian mengambil nasi dan lauk yang telah diambilkan Arka untuknya. "Terima kasih nasinya, aku memang sangat lapar." Sahutnya kemudian memberi hormat perpisahan. Ia berjalan pergi, semakin menjauh dari keramaian, bahkan meninggalkan mereka tanpa senyum, hanya tatapan datar yang kini ia pasang di wajahnya. Sedang, mata semua orang masih tertuju padanya yang nampak begitu keren dengan penampilan kasual, ditambah sikapnya yang tadi begitu memikat. Para karyawan Pria yang datang pun terlihat terpesona akan aura dingin Hanna yang misterius.

𝐒𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐏𝐚𝐭𝐚𝐡 𝐇𝐚𝐭𝐢 (𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang