5. Kesenjangan🕊

68 9 0
                                    

Happy Reading

Saran ost : Heather - Conan Grey

***

Keadaan yang semula begitu tentram, seolah kedatangan Hanna menyuramkan semuanya terutama bagi kehidupan Nathan.

[Kenapa Arka membawanya datang ke sini?!] Batin Nathan dengan tatapan yang ia lemparkan pada Hanna tak sama sekali bisa terbaca oleh Wanita itu.

Melihat keduanya tertegun, Prisilia berdehem nyaring, "Nathan cepat ambilkan, Hanna sudah keberatan membawa barang-barang itu."

Setelah benar-benar tersadar, Hanna dengan cepat melangkah maju ke depan, tak ingin Nathan datang menghampirinya. Namun, pergerakannya terhenti kala Lelaki itu maju beberapa langkah dan berdiri tepat di hadapannya mengahalangi Hanna untuk selangkah lebih dekat ke meja masak.

Hanna menatap lebih lekat wajah Nathan yang begitu serius menatapnya sekarang, "Aku yang akan mengantarkannya sendiri, jadi tolong bergeser." Titah Hanna dengan nada suara yang terdengar diperkecil.

"Saya pemilik rumah ini, dan kamu hanya tamu. Saya juga diperintahkan Ibu saya untuk mengambil bahan makanan dari kamu, jadi tidak perlu lagi kamu mengantarkannya langsung," Seru Nathan, ia kemudian memajukan sedikit tubuhnya berbisik tepat di telinga Hanna, "jangan sok peduli dengan orang lain, sandiwaramu membuatku merasa geli. Di sini bukan tempat orang sepertimu, jangan pernah muncul dihadapanku lagi." Kalimat itu ia bisikkan penuh dengan tekanan, lalu dengan cepat jemarinya menarik paksa tas belanjaan dari tangan Hanna.

Sementara, tak ada lagi pergerakan darinya, Hanna terpaksa diam karena ia tahu diri, bahwa memang pemilik rumah lah yang memiliki kewenangan memperlakukan para tamunya entah itu baik maupun buruk.

Prisilia menatap penuh kebingungan dengan obrolan yang terjalin antara anaknya dan Hanna. Tampak serius sekali, membuatnya jadi penasaran.

"Ibu, Nathan naik ke atas dulu, ya. Ada yang musti aku kerja. Nanti kalau makan-makannya sudah mulai, panggil aku saja." Tutur Nathan saat selesai menempatkan tas belanjaan di tempat memasak Ibunya.

"Tunggu dulu, kalian berdua sudah saling mengenal?" Tanya Prisilia saat ia melihat adanya perubahan suasana di antara mereka.

"Aku mengenalnya?" Nathan hampir saja tersedak oleh salivanya sendiri, "kurang kerjaan sekali aku mengenalnya. Tidak, sama sekali tidak." Bantah Nathan segera tanpa berpikir, "mungkin dia saja yang sudah mengenalku, bisa saja Arka pernah mengenalkannya, tapi aku lupa di mana." Tutup Nathan lalu bergegas menaiki tangga.

"Terus kenapa tidak kenalan dulu?" Prisilia kembali mengajukan pertanyaan baru.

"Aku sibuk, Bu. Kenalannya nanti saja," Nathan berujar dengan nada suara memelas.

"Tunggu dulu, baik Ibu maklumi kalau itu alasanmu dan mungkin memang mendesak. Tapi, di sini ada Arka juga sayang, ajak dia bicara sebentar saja, di ruangana tamu atau di kamarmu. Arka hanya sendirinya laki-laki tapi malah kamu tinggal pergi." Sanggah Prisilia pada Sang anak yang bertingkah seenaknya.

"Suruh dia naik ke atas saja, Bu. Lagipula Arka tahu juga kata sandi pintu kamarku." Kembali Nathan membalas dengan alasan yang memang sengaja ia buat untuk menghindari Wanita yang kini ada di rumahnya, siapa lagi kalau bikan Gadis pembawa bala dalam hidupnya.

𝐒𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐏𝐚𝐭𝐚𝐡 𝐇𝐚𝐭𝐢 (𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang