SF. 2

6K 702 35
                                    

Eunwoo duduk di kursi panjang yang berada di depan kelas Rosé. Kelasnya selesai lebih awal hari ini. Biasanya selalu Rosé yang menunggunya pulang karena ia sibuk urusan osis. Sekarang kebalik giliran dirinya yang menunggu.

Sambil menunggu Rosé, Eunwoo mengecek pesan yang masuk ke ponselnya.

Hanya ada pesan dari kontak asing tidak dikenal yang meminta untuk di save. Tidak ada yang dibalas, Eunwoo membiarkannya menumpuk begitu saja. Jika ada waktu luang ia menyempatkan menghapus semua pesan-pesan itu. Kalau tidak dihapus akan menjadi sampah tidak berguna diponselnya.

Eunwoo menggeser jarinya, membuka chat yang baru Haruto kirimkan.

Haruto
Bang Nunu ganteng. Bagi duit dong bang🤗

Eunwoo menatap datar ponselnya. Sudah ia duga, adiknya itu menghubunginya saat membutuhkan uangnya saja.

Eunwoo
Uang lo kmn?

Haruto
Udah habis bang🥺 Sekarang gue g punya uang sepeser pun😭

Padahal baru seminggu lalu ia dan Eunwoo mendapatkan uang saku bulanan. Uang Eunwoo saja masih tersisa banyak, entah apa yang dilakukan Haruto hingga bisa seboros itu.

Eunwoo sekarang tidak mudah membagi uangnya dengan Haruto secara cuma-cuma. Eunwoo masih ingat, dulu ia pernah memberi Haruto uang tapi malah Haruto gunakan untuk membelikan hadiah untuk para pacar dan gebetanya yang tidak bisa dihitung jari. Karena hal itu sekarang Eunwoo tidak mudah tertipu.

Eunwoo
Drt lo. Gue g ngrs.

Haruto
Masa lo tega sama Haruto Watanabe yang ganteng ini bang? Yang wajah gantengnya melebihi panggeran berkuda😭 Dimana hati nuranimu sobat🤧

Gue udah ngetik panjang-panjang masa diread doang si bang?😒

Eunwoo hanya membacanya tidak berniat membalas, biarkan saja adiknya itu marah atau kesal padanya nanti juga alus lagi kalau butuh sesuatu.

Eunwoo beranjak dari tempat duduknya saat teman sekelas Rosé mulai keluar satu per satu.

Rosé yang baru keluar langsung menghampiri Eunwoo. "Yuk."

Mereka berjalan beriringan menuju parkiran. Banyak siswa yang menyapa ketika berpapasan dengan mereka.

Rosé dengan ramah membalasnya dan memamerkan senyum manis, berbeda dengan Eunwoo ia hanya memasang wajah datar. Mereka tidak mempermasalahkan reaksi yang ditunjukan Eunwoo. Hal ini sudah biasa untuk mereka setiap kali mencoba menyapa cowok dingin itu.

Eunwoo terkenal disekolahnya, sebagai si tampan dingin yang tidak mudah ditaklukkan. Eunwoo juga banyak menyumbang piala untuk sekolah di berbagai olimpiade yang ia ikuti. Otak cerdas yang dia miliki menambah nilai plus dimata semua guru disekolahnya.

Jika Eunwoo terkenal karena tampan dan berotak cerdas, beda halnya dengan Rosé. Gadis itu memang tidak sepintar Eunwoo, tapi berkat wajah cantik dan tubuh indahnya, Rosé masuk jajaran cewek idaman semua cowok disekolah. Dari mulai Kakak kelas sampai adik kelas.

Bahkan dulu waktu Rosé baru kelas sepuluh banyak siswa laki-laki yang terang-terangan mendekatinya. Selain karena cantik, Rosé juga terkenal baik dan ramah.

"Woo, nanti mampir beli kue dulu ya?"

Eunwoo yang tengah memasangkan helm di kepala Rosé mengaguk. "Iya."

Rosé melingkarkan tangannya di pinggang Eunwoo. Eunwoo malah melepas tangan Rose yang saling bertautan, lalu memasukkannya kedalam saku hoodie hitam yang dia gunakan. "Biar ngga kepanasan."

SWEET FRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang