SF. 30

1.9K 266 11
                                    

Max menatap cucunya dengan tatapan sulit diartikan. Dingin dan tajam.

"Kau tau siapa yang akan Kau hadapi?" Tanya Max mengintimidasi. "Oh Sehun bukan lawan yang mudah kau hadapi," sambungnya.

Setelah mencari tau kasus hilangnya Anna dengan bantuan Max yang mempunyai ratusan anak buah dan memiliki kenalan di mana-mana. Tentu bukan hal sulit jika meminta bantuan Opanya itu.

Dan terbukti dalam waktu singkat Max mampu melacak keberadaan Anna. Oh Sehun adalah dalang dari balik hilangnya Anna meski Eunwoo belum tau motif Sehun menculik Anna.

Menurut penjelasan Max, Oh Sehun sangat berbahaya. Dia adalah mafia yang ditakuti, psikopat berdarah dingin. Sehingga Eunwoo yang bukan tandingannya sulit mencari jejak Anna. Karena Sehun menutup semua akses informasi mengenai gadis itu.

Eunwoo awalnya hampir frustasi mencarinya sendiri hingga ia teringat Max yang mempunyai kuasa. Maka dari itu saat Yoona mengatakan Opa ingin ia jenguk Eunwoo menyanggupinya tanpa pikir panjang.

Sehingga Eunwoo mengatakan pada Rosé bahwa ini bukan hanya sekedar liburan. Bukan juga untuk sebuah pekerjaan tapi untuk meminta bantuan pada Sang Opa untuk mencari keberadaan Anna.

"Aku sangat kecewa kau kemari membawa maksud lain bukan semata-mata hanya ingin menjengukku." Opa Max mulai lagi dengan dramanya di depan cucunya.

Eunwoo menghela nafas pendek. "Maka dari itu aku kemari. Aku ingin menggunakan kekuasaan mu untuk mengambil kembali Anna lalu mengembalikan dia ke keluarganya." Mengindahkan drama tersakiti Max atas kelakuan sang cucu.

"Kau ini tidak bisa di ajak bercanda," dengus Max.

"Aku sedang serius."

"Ya baiklah. Aku memang hidup untuk kau manfaatkan." Opa Max pasrah dengan ucapan Eunwoo.

"Aku menunggu kabar baik darimu Opa."

"Dasar cucu sialan! Beraninya kau memerintah ku hah!!"

Eunwoo pergi tanpa mendengarkan ucapan terakhir sang Opa karena obrolan mereka sudah selesai.

****

Rosé mengunyah cemilan yang para pelayan suguhkan sambil menonton film tentang pembunuhan. Mata gadis itu langsung tertutup rapat, bulu mata lentiknya tampak bergetar melihat aksi pembunuhan yang terlihat begitu nyata itu.

Di film menampilkan si pembunuh menyeret korbannya menuju gang sempit dan suara mengerikan terdengar dari dalam gang sempit itu. Suara benturan dan bacokan benda tajam menghujam tubuh si korban membuat bulu kuduk Rosé berdiri.

Jantung Rosé berdetak lebih cepat saking tegangnya. Dua pelayan yang dia minta menemani menonton, karena jujur Rosé tidak berani menonton sendirian. Mereka menonton dengan perasaan takut tapi juga tetap ingin menonton kelanjutan film itu.

Sampai suara langkah kaki membuat mereka kompak berbalik mencari sumber suara. Mereka bernafas lega saat Eunwoo yang berdiri disana menatap mereka penuh tanya.

Dua pelayan membungkukkan badannya 90° memberi hormat kepada tuan muda mereka. Eunwoo mengibaskan tangan menyuruh mereka pergi.

Ia duduk bergabung dengan Rosé yang mengawasi setiap gerakan yang Eunwoo lakukan. "Kenapa?" Tanya cowok itu mengambil satu kaleng soda.

Rosé menggeleng, "urusan pentingnya udah selesai?" Ia menekan kata penting saat mengatakan itu.

Eunwoo tadi menyuruhnya diam disini, saat Rosé bertanya ingin kemana. Dia mengatakan ingin berbicara hal penting dengan Max jadi Rosé tidak boleh ikut.

SWEET FRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang