SF. 19

2.9K 499 55
                                    

Lemes bestie liat komennya dikit banget 😪
Komen dong sayangku..

________

Dan di sinilah mereka berdua berada, duduk di padang rumput tepi danau. Rosé meminta Eunwoo ke danau yang dulu sering menjadi tempat bermain Rosé dan saudarinya. Semuanya masih tampak sama namun dengan suasananya yang berbeda. Sedikit, tidak banyak.

Ingatan Rosé berlari ke masa lalu, mamutar di otaknya seperti sebuah memori Video lama. Tempat ini menyimpan banyak kenangan indah juga buruk dalam satu waktu jika Rosé mengingatnya kembali.

"Woo gue mau ceritain rahasia yang belum pernah gue bagi ke siapapun."

Eunwoo yang sejak tadi diam menunggu Rosé yang merenung. "Apa?" Eunwoo akan siap menjadi pendengar yang baik bagi cewek di sampingnya.

"Gue sebenarnya punya saudari kembar." kata Rosé mulai menceritakan rahasia yang ia simpan rapat-rapat selama ini.

Eunwoo kaget, Rosé punya kembaran? Dia tidak menyangka hal ini. Ia kira Rosé anak tunggal.

"Kenapa kaget ya?" Rosé tertawa, kemudian diam lagi, wajahnya berubah murung. "Tempat ini jadi saksi kejadian buruk itu di mulai. Gue dulu sering banget kesini bareng saudara kembar gue juga sama Mami dan Papi. Kita sering piknik bersama atau kumpul keluarga kalau Papi dan Mami gak sibuk. Sampai akhirnya—"

Eunwoo menaikkan alisnya menunggu, "akhirnya?" tanyanya penasaran.

"Dia hilang di sini waktu main sama gue."

Eunwoo kaget lagi dengan fakta itu. "Terus gimana ketemu?"

Rosé menggeleng, "gak, sampai hari ini. Dia tiba-tiba hilang entah di culik atau tersesat gue juga gak tau. Mami dan Papi juga udah berusaha nyari sampai lapor polisi tapi tetep aja gak ada hasil. Saking sibuknya cari  kembaran gue yang hilang mereka sampai lupa bahwa gue masih ada. Gue merasa bersalah karena waktu itu dia main sama gue dan akhirnya hilang."

Rosé meneteskan air mata Eunwoo menarik Rosé ke pelukannya. "Gak ini bukan salah Lo. Lo gak salah, ini takdir kita gak bisa rubah kehendah tuhan. Lo juga waktu itu masih kecil belum tau apa-apa."

Tangis Rosé pecah, "Tapi dia hilang—" kata Rosé tersendat. Eunwoo diam tangannya masih setia mengelus punggung Rosé dan mengusap air mata di pipi gadis itu.

Mengetahui Rosé mempunyai saudara ia jadi teringat sesuatu. Apakah ini jawaban yang selama ini ia cari.

________

Mereka bergegas pulang karena langit berubah mendung dan gerimis hujan mulai turun. Rosé dan Eunwoo tidak langsung menuju mobil, mereka berteduh dulu di salah satu toko yang sedang tutup karena jarak mobil lumayan jauh jika nekat mereka akan basah kuyup. Ini saja sudah basah.

Eunwoo membuka jaket kulitnya. Sebelum itu dia menyapu air yang menempel disana kemudian menyampirkan di bahu Rosé.

"Makasi dan maaf Lo jadi kedinginan." Ucap Rosé ketika melihat hidung Eunwoo tampak merah.

"Udah gak pa-pa yang penting Lo gak kedinginan."

Beberapa menit menunggu akhirnya hujan sedikit mereda Eunwoo mengajak Rosé kembali ke mobil sebelum hujan deras kembali.

Jam 20.23

Rosé duduk melamun di kamarnya. Melirik ke samping kiri di mana disana terdapat sebuah bingkai foto. Rosé bangun dan mengambilnya.

Mengusap permukaan kaca bingkai pelan di bagian wajah gadis kecil. Di dalam foto itu terdapat dua gadis kecil, Rosé dan kembarannya Anna, Kakaknya.

"Kak Anna gue kangen lagi sama Lo cepet balik ya nanti kita main lagi. Gue janji gak akan ajak Lo main petak umpet lagi. Lo pasti kalah kalau main itu sama gue, Lo gak akan bisa temuin gue karena gue pinter ngumpet dari Lo." Rosé terkekeh pedih.

SWEET FRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang