SF. 15

3.7K 559 71
                                    

"Karena telat lebih dari 10 menit hukuman lo bertambah. Sekarang ambil sapu di gudang," titah Eunwoo.

"Gak di kasi keringanan gitu?" Rosé memasang wajah melas andalannya.

"Gak." ucap Eunwoo datar.

Rosé mendengus, ia menuju gudang untuk mengambil sapu dan alat pembersih yang lain. "Bantuin kek..." rengek Rosé dengan suara panjang.

Eunwoo yang duduk di kursi samping lapangan basket hanya menatap Rosé datar. Ya, Rosé di suruh membersihkan lapangan basket. Melihat tidak ada pergerakan dari Eunwoo Rosé mulai menyapu sendiri dengan gerakan kasar.

"Widihh ... ada yang kena hukum nih!"

Rosé mendelik ketika June mendekati Eunwoo sambil melempar ejekan. Tidak hanya June, disana juga sudah ada Mingyu dan Jungkook. Ingin ini cepat selesai Rosé menghiraukan ejekan demi ejekan yang June bahkan Mingyu juga ikut menimpali June untuk mengejeknya. Rosé mengumpat dalam hati.

"Tuh udah selesai gue mau balik ke kelas." Rosé melempar sapu yang hampir mengenai wajah June namun bisa di tangkap sigap oleh cowok itu. Jadi wajahnya aman dari lemparan sapu. Ganas sekali memang gadis itu.

"Anjir untung gue cepat tanggap." Gerutu June.

"Dikit lagi hampir kena muka lu hahaha..." Mingyu tergelak melihat wajah tegang June.

"Kenapa lu bisa telat? Gak di bangunin pawangnya ya? Aa?"

"Bacot!"

June tertawa puas ketika Rosé pergi dengan wajah memerah, malu.

"Cabut." Eunwoo beranjak dari duduknya ia memungut sapu yang Rosé gunakan tadi dan menyimpannya kembali di gudang.

Sebelum sampai di kelas Eunwoo menepuk bahu Mingyu agar mengikutinya. "Gue mau ngomong. Ikut gue sebentar," ucapnya Mingyu mengangguk sekali.

"Hai bestai ku!" Una berteriak memeluk Rosé yang baru menginjakkan kaki di dalam kelas. "Abis dari mana lo keringetan gini?" tanya Una.

Rosé melengos menuju bangkunya. Membuka tas lalu mengambil tisu yang selalu ia bawa dalam tas untuk mengelap wajah dan lehernya. Karena terlalu kesal Rosé malas pergi ke toilet. Ia juga lelah menyapu 1 lapangan full sendirian!

"Urusan keluarga lo udah selesai Na?" tanya Rosé. Una kemarin memberi tahu ia akan izin beberapa hari tidak masuk sekolah karena ada urusan penting menyangkut keluarganya. Rosé tidak menanyakan cerita lebih lanjut karena Una juga kelihatannya tidak ingin bercerita.

Una tersenyum tipis dan mengagguk, "Udah."

"Ulangan tadi udah kelar ya" lirih Rosé.

"Gak jadi ulangan. Tadi cuma di kasi kuis buat latihan aja." Jihyo datang dan duduk di sampaing Rosé dia mengelus punggung gadis itu. Rosé yang seperti memiliki tenaga kembali langsung menegakkan tubuhnya.

"Gak jadi, kalau itu yang lo takutin. Tadi awal dateng Buk Ayu dia suruh keluarin kertas sama pulpen. Hape sama tas disuru kumpul di depan. Emang Buk Ayu gak bisa diajak santai kalau ulangan," dengus Jihyo kemudian ia melanjutkan lagi, "kita udah sibuk buat identitas di kertas eh sahabat tercintah lo dateng. Dia kaya kisi-kisi sama Buk Ayu, gue sih gak denger apa yang mereka bicarain tapi yang pasti habis Eunwoo pergi tiba-tiba si ibuk bilang gak jadi ulangan."

"Pasti ini ada sangkut-pautnya sama lo yang telat hari ini. Pasti Eunwoo suruh buk Ayu undurin ulangan biar lo bisa ikut ulangan sama kita, gak nyusul sendirian. Ah soswit bangat ... kapan ya gue punya cowok kaya dia.." ucap Una.

"Lo udah punya doi ya. Gue aduin baru tau rasa." ancam Jihyo.

"Eh jangan lah bunda gue bercanda tadi." panik Una.

SWEET FRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang