Rosé segera membuka pintu ketika seseorang mengetuk pintu itu dengan tidak sabaran. Baru membuka pintu, ia langsung di tarik hingga menubruk dada bidang keras dan lebar.
Eunwoo menyembunyikan wajahnya di potongan leher Rosé. Bahkan pipi keduanya menempel, jika ada yang melihat mereka pasti keduanya dikira sedang berciuman.
Tidak mengatakan apa-apa Rosé membalas pelukan hangat Eunwoo. Tangannya tidak diam, ia mengelus naik-turun dari pundak hingga punggung cowok itu. Bahu yang tadinya menegang kini berangsur menurun, Eunwoo relax kembali.
Eunwoo lebih dulu menarik diri, ia memandang wajah Rosé membuat empunya gugup setengah mati karena jarang-jarang Eunwoo melihatnya dengan tatapan se-intens itu. Atau mungkin ia baru sadar hal ini.
"Sini duduk dulu." Keduanya menuju sopa ruang tamu.
"Mau minum gak Nu."
Eunwoo langsung menoleh mendengar panggilan yang tidak pernah lagi ia dengar semenjak mereka remaja. Nu, Nunu adalah panggilan mereka sewaktu masih kecil dulu awalnya dia tidak menyukai panggilan jelek itu. Tapi lama kelamaan ia mulai terbiasa apalagi panggilan itu keluar dari bibir Rosé.
Mekipun terdengar menggelitik telinga, tapi ia suka panggilan itu beda dari yang lain yang memanggilnya biasa hanya Eunwoo atau Woo saja dan ia menganggap itu panggilan Sayang dari Rosé.
"Hei mau minum gak? Ditanya malah senyum-senyum."
"Kamu punya susu gak?"
Rosé melotot, "S-susu aku?" Eunwoo mengangguk.
"Iya susu, kamu kan biasanya selalu punya stok susu UHT di kulkas." Eunwoo berjalan ke dapur. Mengincar susu-susu kesukaan Rosé.
Sedangkan Rosé masih ngebug dengan pikiran travelingnya , "anjir otak gue udah kongslet." Meruntuki pikirannya lalu menyusul Eunwoo.
Melihat isi kulkas yang penuh dan didominasi oleh buah-buahan segar. Ia tergiur mengambil beberapa sampai lupa dengan tujuan awalnya mencari susu.
"Kupas sama potongin," minta Eunwoo menyerahkan buah-buahan itu pada Rosé.
Rosé dengan sigap mengambil piring dan pisau buah. Mulai mengupas dan memotongnya. Setelahnya membawa piring berisi potongan buah itu kembali ke ruang tengah menyusul Eunwoo yang sudah lebih dulu ke sana.
"Suapin," kata Eunwoo manja memberikan kembali piring itu Rosé.
Rosé menghela nafas sabar. Eunwoo kali ini bersikap seolah tidak ingin di bantah dan sedikit manja. Bahkan tubuh besarnya sekarang namplok memeluk Rosé dari samping, menyenderkan kepalanya ke bahu pacarnya.
"Kenapa nggak ngabarin aku tadi hm?" tanya Eunwoo pandangannya mengarah ke layar TV.
"Baterainya habis jadi di charger dulu. Baru aja aku buka lagi hpnya tadi, waktu kamu nelpon," jelas Rosé.
"Kenapa?" Tanya Rosé melihat perubahan raut wajah Eunwoo. Sorot matanya memancarkan kesedihan?
"Aku tadi ketiduran di ruang OSIS, untung aja ada guru yang bangunin kalau gak bisa sampai besok aku masih di sana," Eunwoo mulai bercerita mengalihkan pandangannya ke Rosé, "aku mimpi buruk, sampai nangis pas tidur."
Rosé menatap iba, memang seburuk apa mimpi Eunwoo sampai cowok yang Rosé kenal begitu kuat dan berani seperti pacarnya bisa menangis? Setelahnya ucapan Eunwoo menjawab rasa penasarannya.
"Aku mimpi kamu pergi," ucap cowok itu dengan nada lesu.
Rosé tidak bisa menahan untuk tidak tersenyum. Segitu sayangnya Eunwoo sama dia sampai kebawa mimpi dan bikin cowok itu nangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET FRIEND [END]
FanfictionEunwoo dan Rosé hanya sahabat, iya hanya sahabat. Tapi ... mereka sahabat rasa pacar. Start: 5 February 2021 finish: 20 Mei 2023 Follow © firgounxjjr *** Rank🏅 #1 in eunrosé (27 Maret 2023) #1 in 97line (06 February 2023) #1 in roseannepark (06 Feb...