SF. 7

4.1K 658 150
                                    

Aku balik lagi🙂
Semoga masih inget alur..

Happy reading!

_
_
_

"Tadi menang?" tanya Eunwoo tanganya sibuk menyampirkan anak rambut Rosé. Posisi mereka masih sama, Eunwoo masih memangku Rosé.

Rosé menggeleng. "Kalah."

"Kalah? Padahal lo tadi lincah mainnya tapi nggak pa-pa udah ikut aja gue udah bangga." Rosé memutar bola matanya malas, Eunwoo memujinya atau mengejeknya sih?

"Woo keluar yuk laperr," rengek Rosé. Sekarang pasti teman-temannya sudah diperbolehkan istirahat bunyi bel saja sudah lewat dua menit yang lalu.

Eunwoo berdecak, ia terlalu emosi sampai melupakan Rosé yang belum makan. "Maaf," ucap Eunwoo Rosé tersenyum manis dan mengangguk.

Cup

Senyum manis Rosé tergantikan dengan wajah tegang. Eunwoo baru saja menciumnya di pipi. Kecupan pertama mereka setelah bertahun-tahun menjadi sahabat.

Entah setan mana yang masuk ke tubuh cowok itu sampai berani melakukan hal yang tidak pernah Rosé pikirkan sama sekali. Wajahnya memerah namun jantungnya masih berdetak normal.

Aman, batin Rosé merasa lega dengan kerja tubuhnya mana mungkin kan ia baper karena sebuah kecupan singkat bahkan tidak ada satu detik itu?

"Jadi nggak?"

Rosé tersentak lalu mengangguk cepat. Eunwoo tersenyum samar sepertinya Rosé tidak marah jika ia mencium pipinya biasanya dipeluk saja sudah mencak-mencak.

Eunwoo menyusul teman-temannya membiarkan Rosé juga berkeliaran di kantin tapi matanya tidak pernah lepas dari gadis itu kemana pun ia bergerak matanya pasti mengikuti.

Biarlah semua orang mengklaim Eunwoo teman yang posesif, selagi Rosé aman dan baik-baik saja tidak masalah. Bagi Eunwoo Rosé adalah wanita kedua di hidupnya setelah Yoona yang harus ia jaga.

Eunwoo melihat Rosé yang sekarang sedang berbincang dengan kakak kelasnya. Dia perempuan jadi tidak masalah.

"Jadi kalian nikah karena dijodohin?" tanya Rosé pada teman berbincangnya saat ini, Jennie salah satu kakak kelas yang akrab dengannya.

Jennie menggeleng. "Gimana ya sebelum perjodohan itu gue sama dia itu udah pacaran ehehe...." Rosé ikut senang dengan dengan kebahagiaan Jennie.

"Oh ya. Ini undangan buat lo dateng ya itu undangan khusus soalnya acaranya sedikit tertutup nggak ngundang banyak orang cuma orang terdekat dan rekan bisnis dia aja. Lo boleh ajak pasangan siapa tau ketularan juga nikah muda kaya gue hahaha... Bye Rosé!"

Rosé menggeleng mendengar ucapan tidak masuk akal itu. Ia tidak mau nikah muda itu sama saja mengorbankan masa mudanya, jadi nikah muda nggak ada dalam daftar hidup Rosé.

Setelah selesai makan Rosé menuju toilet untuk mengganti baju basketnya dengan seragam sekolah biasa.

"Di sekep di mana lo sampai berjam-jam nggak nongol-nongol ditungguin juga." Jihyo menggerutu ia sudah tau pasti ini semua tidak jauh-jauh dari masalah si osis posesif itu.

"Di ruang osis."

"Nggak risih lo punya sahabat posesif kaya dia?" tanya Jihyo Rose langsung menatapnya.

Jihyo dengan mulut pedasnya itu selalu blak-blakan jika berbicara tapi ada benarnya juga. Rosé menyadari Eunwoo itu sedikit posesif, dari dulu tidak ada cowok yang berani mendekatinya jika Eunwoo masih berkeliaran di sekitar Rosé.

Di hidupinya Rosé paling dekat dengan Eunwoo cowok itu selalu tau tentang dirinya. Selalu bisa membuat Rosé nyaman dan tidak pernah merasa sedih jika berada di dekat Eunwoo. Semua yang ia butuhkan selama ini Eunwoo selalu bisa menurutinya dan selalu bisa membuat Rosé bahagia.

"Nggak," jawab Rosé karena memang ia tidak terganggu dengan sikap Eunwoo malah karena sikap yang cowok itu tunjukkan membuat Rosé merasa aman.

Jihyo geleng-geleng kepala, "Dasar bucin." gumamnya.

Karena lomba sudah berakhir semua murid di perbolehkan pulang. Lomba akan berlanjut besok sebagai babak final penentuan Rosé tidak terlalu memusingkan masalah lomba itu. Toh juga dia tidak terlibat lagi.

"Gue duluan gusy dadaaa!" Rosé melambai kepada teman-teman sekelasnya yang masih berada di kelas.

Rose menghampiri Eunwoo yang sudah menunggunya. "Woo pergi ke salon ya," bujuk Rosé dengan wajah seimut mungkin.

"Dan gue nunggu Lo berjam-jam di sana gitu?"

"Iyalah masa tega lo ninggalin gue sendirian di salon. Nggak kasian sama sahabat lo yang imut-imut ini? Nanti kalau gue diculik ommpp." Eunwoo mendekap bibir Rosé dengan telapak tangannya.

"Bocot buruan naik."

Rose terkikik lucu. Ini yang dia suka dari Eunwoo meskipun ketus ia tau hal mana yang membuat Rosé senang.

Sampai di salon langganan, Rosé menyuruh Eunwoo menunggu di sofa. Eunwoo tidak mengatakan apa-apa tapi ia menuruti ucapan Rosé untuk duduk disana. Bermain ponsel sesekali melihat Rosé yang sedang berbincang dengan seoarang pria setengah perempuan.

Pria berdandan dan bertingkah layaknya perempuan itu bernama Miss Jeje nama aslinya adalah Jhonatan namun ia lebih suka di panggil Miss Jeje oleh para pelanggannya.

"Si ganteng kalau mau nyalon juga sini jangan malu-malu sama Miss Jeje. Miss akan memberikan pelayanan sebaik mungkin untuk si ganteng satu ini," goda Miss Jeje pada Eunwoo yang tertangkap basah selalu curi-curi pandang ke arah mereka relat ke arah Rosé.

Rosé terkekeh geli Eunwoo pasti sekarang sedang menahan diri untuk tidak menonjok wajah ber-make up tebal itu.

Mata Eunwoo menajam seketika membuat Miss Jeje yang tadinya cengar-cengir genit langsung diam dan bersingut di pundak Rosé. Namun buru-buru Miss Jeje alias Jhonatan melepaskan tanganya dari pundak Rosé ketika mata elang itu semakin menajam seolah akan menusuk tubuhnya. Bulu kuduknya sampai berdiri melihat tatapan maut dari Eunwoo.

"Lain kali jangan bawa si ganteng ke sini ya. Nanti Miss kasi kamu diskon deh," bisik Miss Jeje alias Jhonatan pelan takut-takut Eunwoo mendengarnya.

Kedatangan Eunwoo sangat berdampak baik bagi salonnya lihat saja para pelanggan bahkan sampai betah berlama-lama berkunjung ke sini. Namun sayang seribu sayang keberadaan Eunwoo berdampak buruk baginya.

Rosé terkekeh sambil membentuk jarinya 'OK'. Miss Jeje yang terkenal bertingkah genit pada sesama jenis itu orangnya baik dan ramah. Buktinya Rosé sampai berlangganan di salonnya dan hasilnya tidak pernah mengecewakan.

Drrttt..

Drrttt...

Eunwoo mengambil ponsel Rosé yang bergetar ia memasukkan sandi yang sudah di hapalnya di luar kepala. Setelah terbuka muncul sebuah notifikasi pesan dari Ig. Eunwoo tanpa ragu membukanya dan pesan itu berasal dari orang yang membuatnya naik pitam pagi tadi.

Ternyata Jaehyun sudah mulai melancarkan aksinya.

Jaehyun
Follback Rosé

Eunwoo hanya membacanya kemudian memencet tombol blokir. Ia menyimpan benda pipih itu di saku celananya. Tapi niatnya diurungkan Eunwoo mengambil lagi ponsel Rosé lalu mengotak-atik sebentar kemudian memasukkannya kembali ke tas gadis itu.

-TBC-

Astaga berapa bulan gak update 🙂

Kalau respon baik dilanjut

Ayo komen!

SWEET FRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang