SF. 36

2K 282 33
                                    

Jika sebelumnya Rosé yang gelisah sekarang berbalik, Eunwoo yang uring-uringan. Bagaimana tidak, Rosé yang tidak pernah lagi menghampiri seperti hari biasa malah tampak asyik bercanda ria dengan Jaehyun. Meskipun mereka tidak berdua saja ada Jihyo dan Daniel di samping mereka. Tapi itu semua tampak buram di mata Eunwoo. Yang dia fokuskan hanya kedekatan Rosé dan Jaehyun.

Di tambah dengan Chaeyeon yang tidak berhenti mengikutinya sampai June dan teman-temannya yang lain meledeknya habis-habisan.

"Punya buntut baru boss?"

"Ada yang baru yang lama di lupakan Woo?"

"Apa sih, bacot banget!" Eunwoo ingin sekali membungkam mulut mereka yang seenak jidat mengejeknya ini itu. Padahal mereka tidak tau apa-apa.

"Sabar atuh, boss sensi banget."

Eunwoo melenggang pergi di ikuti buntut barunya. Dia sebenarnya risih di ikuti terus menerus seperti ini, tapi mau bagaimana lagi Kakek tua itu mengancamnya.

"Turuti ucapan kakek kali ini untuk berkenalan dengan anak teman kakek atau—"

"—Atau apa?" Tantang Eunwoo ia tau jika dia sudah berani menantang kakeknya maka pria tua itu akan semakin murka.

Kakek tua berwajah keriput itu tersenyum miring, seringai tipis yang mengerikan menurut Eunwoo, "atau nyawa teman kamu itu yang menjadi taruhannya."

***

"Eunwoo nanti temenin gue jalan-jalan lagi ya?"

"Hm."

"Gue juga mau ke salon Lo harus ikut dan temenin gue sampai selesai."

"Terserah!" Eunwoo tidak lagi mendengarkan ocehan Chaeyeon yang sangat tidak berfaedah.

Chaeyeon merengut kesal, ia tidak jengah sama sekali ia malah maju dengan berani memeluk tubuh Eunwoo. Pada saat bersamaan Rosé melihat itu.

Eunwoo menghempas tubuh gadis yang berani memeluknya tanpa izin itu, hingga dia tersungkur. Wajahnya yang datar semakin dingin, rahangnya mengeras ia tidak memberi toleransi lagi untuk Chaeyeon.

Eunwoo mengapit kasar pipi Chaeyeon dengan satu tangan, "gue peringatin sama Lo untuk jaga batasan. Dan jangan mimpi bisa deket lebih dari ini sama gue." Ia menghempaskan wajah Chaeyeon, "kita liat seberapa jauh rencana Lo buat perjodohan sialan itu," lanjutnya.

Kaki panjangnya berjalan tergesa mencari keberadaan Rosé. Dan ketika menemukannya, Rosé malah sudah berada di pelukan cowok lain.

Eunwoo menarik paksa Rosé dari Jaehyun. Bisa dia lihat pipi gadis itu tampak basah dengan mata memerah, membuat rasa bersalah timbul di hati Eunwoo.

"Ini terakhir kalinya gue liat lo sentuh-sentuh milik gue."

Deg

Dada Rosé membuncah antara senang dan takut. Senang karena Eunwoo mengklaim bahwa dia milik cowok itu. Dan takut karena baru kali ini ia melihat Eunwoo semarah ini. Seperti banyak sekali beban yang di tanggung Eunwoo.

Eunwoo membawa Rosé menjauh dari Jaehyun langkah kaki mereka berhenti di lantai 3 di mana terdapat lab bahasa yang kosong. Eunwoo membuka kunci pintu itu menggunakan password yang hanya anggota OSIS dan para guru yang tahu.

Ruangan khusus di sekolah mereka memang di desain memiliki pintu yang bisa di buka dengan kunci dan pin password.

Rosé masuk ke ruangan yang cukup dingin itu, matanya melihat-lihat sekitar. Seingatnya ia hanya beberapa kali pernah masuk ke ruang lab bahasa ini.

Rosé mendengar pintu itu di kunci dari dalam. Ia mendadak gugup, padahal ini bukan pertama kalinya dia berada di ruangan tertutup hanya bersama Eunwoo.

SWEET FRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang