SF. 5

5K 638 35
                                    

"Mama." Rosé menyembulkan kepalanya di pintu dapur. Ia dapat melihat Yoona yang berdiri membelakanginya.

"Iya kenapa?" tanya Yoona tangannya masih bergerak menyusun kue yang akan dia kemas.

"Lagi ada orderan ya ma?" Rosé memperhatikan Yoona menaburkan keju parut dan coklat diatas kue yang ia buat. Yoona mamang membuka orderan kue bukan karena kekurangan uang tapi untuk mengisi waktu luang saja.

Yoona mengganguk, "tolong ambilin itu sayang" Yoona menunjuk kantong plastik disamping tangan Rosé.

"Pengen bisa buat cake kaya itu." Melihat kue-kue cantik yang Yoona buat Rosé jadi pengen bisa juga.

Yoona terkekeh "Nanti mama ajarin."

"Belajarnya nanti sekarang temenin gue." Eunwoo datang dengan kaos putih bawahan celana basket selutut dan sneakers putih.

"Mau kemana?" tanya Yoona.

"Latian" jawab Eunwoo singkat lalu menarik lengan Rosé.

"Eh, tar dulu mau bantu mama biar cepet selesai." Rosé menahan tangan Eunwoo. Tujuan awal Rosé kesini adalah membantu Yoona bukan yang lain.

Eunwoo menatapnya dingin. "Lo ngga mau nemenin gue? Lagian itu mama udah selesai dari tadi. Jangan sok baik." Rosé balik menatapnya kesal tidak terima dibilang 'sok baik'.

"Udah kalau mau pergi, pergi aja. Bener kata Eunwoo mama udah selesai." Yoona menengahi sebelum Rosé dan Eunwoo berdebat panjang dan berakhir dia jadi nyamuk yang tidak terlihat.

Yoona hanya menggeleng saat Eunwoo manarik tangan Rosé membawanya menjauh.

"Bentar!" Cegah Rosé ketika mereka hampir sampai pintu.

"Apa?"

"Baju gue kaya gini ganti dulu," kata Rosé. Gadis itu hanya memakai baju kebesaran hingga hotpants yang dia pakai tidak keliatan.

Eunwoo menghela nafas, "yaudah ganti." Rosé langsung masuk ke kamar Eunwoo untuk mengganti pakaian dengan yang lebih kayak. Lebih sering berada dirumah ini membuat sebagian baju Rosé ada disini.

Eunwoo tidak masalah dengan pakayan yang Rosé gunakan, toh juga keluarnya bersama dia jadi aman. Tapi bagus juga Rosé sadar sendiri tanpa Eunwoo suruh.

"Cuma berdua?" tanya Rosé.

"Hm."

"Kemana?"

"Ngga jauh di sekitar sini." Eunwoo menarik tangan Rosé, lama-lama ia geram sendiri dengan Rosé yang suka menunda nunda dan lelet.

"Bisa ngga sih ngga usah di tarik tarik? Sakit tau." Rosé kesal dari tadi tangannya terus ditarik Eunwoo.

Eunwoo hanya menatapnya sekilas, "ngga bisa" jawabnya acuh meski begitu genggaman tangannya mengendur tidak seerat tadi

Untuk sampai di lapangan basket komplek mereka, Eunwoo dan Rosé menyusuri jalanan sepi hanya ada pencahayaan remang-remang dari lampu jalan yang mereka lewati. Rumah disini hanya sedikit lebih banyak lahan kosong yang dijadikan taman.

"Besok ngga ikut lomba apapun?" tanya Eunwoo memecah keheningan.

"Ngga"

"Kenapa?"

"Males. Ribet juga ikut begituan, mending jadi penonton duduk anteng ngga gerah."

Untuk kegiatan besok Rosé memang tidak mengikuti lomba apapun berdeda dengan Eunwoo, cowok itu mengikuti dua lomba. Sekaligus menjadi panitia bersama para osis yang lain.

SWEET FRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang