SF. 6

5.5K 757 148
                                    

Hari ini adalah hari dimana lomba antar sekolah diadakan. Sekolah di pagi ini lebih ramai dari biasanya, murid dari dalam dan luar sekolah mulai berdatangan memenuhi lapangan.

"Anjirr sesek woy!" Jihyo mendorong Bambam ke saping agar memberinya lebih banyak ruang. Jumblah siswa yang bertambah dua kali lipat membuat mereka harus rela berbaris berdempetan.

"Berisik lu."

"Bacot"

"Udah diem" lerai Mina yang berbaris paling depan.

Jihyo menyenggol bahu Rosé yang berada disampingnya "itu" Jihyo menunjuk barisan sekolah tenangga. "Dari tadi liatin ke sini mulu."

Rosé mengikuti arah pandang Jihyo, alisnya terangkat heran ketika matanya bertubrukan dengan salah satu cowok dibarisan itu dan dia langsung mengalihkan pandanganya saat menyadari Rosé juga melihatnya.

Rosé mengedikkan bahunya tidak peduli mungkin cowok itu sedang memperhatikan siswa yang lain. Disini kan bukan cuma dirinya yang berbaris.

"Liatin lo kali" ucap Rosé cuek sambil menghentakkan pelan kakinya yang pegal akibat kelamaan berdiri.

"Boleh juga dijadiin yang kedua, ganteng tuh" ujar Jihyo cekikikan. Rosé memutar bola matanya, kemudian kembali mendengarkan guru pembina yang sedang memberi sambutan.

Jika kalian menanyakan dimana si ganteng Eunwoo jawabannya dia juga berada di lapangan yang sama tapi tidak menderita seperti Rosé. Eunwoo malahan lagi duduk santai ditenda yang sudah disediakan bersama para osis.

Rosé mendengus ketika pembina terus berbicara. Gadis itu melihat ke arah Eunwoo yang juga sedang memperhatikan dirinya sedari tadi dengan wajahnya yang datar. Rosé mengedipkan matanya beberapa kali kemudian mengusap terngorokannya lalu mengkode lewat gerakan bibirnya seolah sedang berbicara 'mau minum ... Haus'.

Di sana Eunwoo tidak bereaksi apa-apa padahal ia menangkap dan mengerti kode murahan dari Rosé. Hal itu membuat Rosé semakin jengkel. Sekarang Rosé hanya bisa berharap pidato pembina cepat berakhir.

Beberapa menit setelahnya murid dibubarkan. Rosé dan Eunha balik kembali ke kelas.

"Semangat beb!" teriak Rosé dari jendela kelas, ia duduk santai sambil makan ciki yang tadi ia beli dikantin.

Disusul teriakan Eunha "Iya semangat kalian! Ayo harumkan nama kelas kita!" Kemudian mereka berdua tertawa kencang. Teman sekelasnya yang berada di lapangan hanya mengeleng mendengar teriakan Rosé dan Eunha yang tidak tau malu itu.

"Rosé Eunha kelapangan dipanggil sama buk IU" kata Mina.

Rosé mengela nafas baru juga senang sudah diganggu lagi. "Ngapain?"

Mina mengedikkan bahunya "Ngga tau udah ikut aja." Mina lalu menarik tangan Rosé dan Eunha ikut bersamanya.

Sampai dilapangan Rosé lagi-lagi menghela nafas malas ketika IU menyuruhnya ikut pertandingan basket karena kekurangan anggota. Rosé tadinya ingin melayangkan protes karena ia sama sekali belum mempersiapkan apa-apa. Latihan saja belum. Tapi mengingat di dalam kelas hanya ia saja yang tidak mengikuti kegiatan apapun, jadi ya sudah ikut saja urusan menang kalah belakangan.

Karena mendadak dan waktunya mepet mereka sepakat memilih ketua tim yaitu Rosé. Alasannya simpel karena gadis itu yang paling lincah bermain basket diantara mereka. Rosé hanya mampu mengiyakan tanpa mau melawan lagi. Malas buang-buang tenaga.

Dan disinilah Rosé berdiri ditengah lapangan basket yang riuh akan penonton. Lengkap dengan baju basket dengan rambut dikuncir kuda memperlihatkan leher jenjangnya yang mulus nan putih. Rosé tentu tidak sendiri dia bersama Mina, Jihyo, Lisa dan Eunha.

SWEET FRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang