Minggu, 11 April 2021
16.27
VOTE DULU BARU BACA!
FOLLOW AKUN AKU🗡
Maaf typo ....
Happy reading ....
_________________________________________
LANGKAH kaki itu meninggalkan jejak di atas hamparan pasir putih pantai. Benda langit itu sudah menampakkan sinar jingganya yang indah. Dan sinar indah itu menerpa wajah seseorang.
Alunan lagu berbahasa Jepang yang keluar dari earphone dengan volume penuh mengisi gendang telinganya. Meski begitu, deburan ombak yang kencang tetap bisa mengalahkan suara lagu itu. Angin pantai yang berhembus menerpa tubuhnya. Rambut hitamnya yang halus ikut tertiup-menari-nari.
Langkah kakinya terhenti. Tubuhnya kini menghadap ke lautan lepas. Terlihat oleh netranya yang beriris hazel, matahari sedikit demi sedikit mulai tenggelam ke dasar laut. Walau kenyataannya tidak begitu.
Yuda Mauriz-pria manis itu kini mendudukan bokongnya di atas hamparan pasir putih, lalu memeluk kedua lututnya yang di tekuk. Menyaksikan sunset yang indah seorang diri.
"Andai kamu di sini, Nat," gumam Yuda, merindukan sosok Nathan-pria berambut warna cokelat yang sangat di cintainya.
***
Kamar yang ditempati Yuda dan Garry kosong. Kedua orang itu sedang pergi ke luar. Saat ini Yuda tengah berada di pantai. Begitu juga dengan Garry. Hanya saja, keduanya berada di tempat yang berbeda.
Siluet itu menyusuri tepi pantai dengan perasaan yang sulit untuk di jabarkan. Pria tampan itu tengah merindu ... pada seseorang. Garry mendongak, menatap langit jingga. Setelah itu, pria tampan itu pun tersenyum getir.
Garry berjalan semakin jauh dari tempatnya tadi berada. Kini pria tampan itu tengah berjalan menghampiri seseorang yang tengah duduk sembari menikmati indahnya sunset. Kedua sudut bibir Garry terangakat, kini pria tampan itu tersenyum cerah-bahagia. Tidak seperti beberapa saat yang lalu.
Silut itu menarik atensi Yuda yang tengah menatap sunset. Kepalanya kini mendongak, menatap pemilik siluet.
"Boleh aku duduk di samping kamu?" tanya Garry dengan senyumannya.
Yuda tidak menyadari kalau kini dirinya tengah menahan napas. Wajah Garry yang di terpa sinar jingga terlihat begitu tampan apalagi ketika rambutnya yang agak kepirangan itu bergerak seirama dengan tiupan angin. Sejenak Yuda terpesona dengan pria tampan itu.
"Ah ... iya, boleh," balas Yuda terbata-bata karena merasa cukup gugup. Setelah itu pria manis itu pun kembali menatap lurus ke depan.
Hening. Hanya suara debur ombak yang terdengar. Atmosfernya pun kini terasa berbeda, padahal tadi terasa dingin, tetapi sekarang terasa sedikit ... lebih hangat. Entah lah, tapi Yuda merasa seperti itu.
Garry menoleh ke samping. Menatap wajah Yuda dengan saksama. Dan wajah itu masih saja terlihat sama di matanya-manis dan memesona. Kembali, kedua sudut bibirnya terangkat sempurna.
Sedikit demi sedikit, Garry mempersempit jarak diantara dirinya dan Yuda. Dan kini hanya menyisakan jarak beberapa sentimeter saja. Pria tampan itu ingin lebih dekat dengan si pria manis.
Yuda sadar dengan pergerakkan Garry beberapa saat yang lalu. Akan tetapi, anehnya pria manis itu tidak bereaksi. Yuda malah membiarkannya dan tetap diam diposisi yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 𝟐 | 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]
Romance𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐂𝐎𝐏𝐘 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘! 𝐍𝐎𝐓𝐄𝐒: 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈. 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐈𝐊𝐍𝐘𝐀 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐁𝐎𝐘 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐏𝐄𝐑𝐓𝐀𝐌𝐀 𝐓𝐄𝐑𝐋𝐄𝐁𝐈𝐇 𝐃𝐀𝐇𝐔𝐋𝐔 𝐀𝐆𝐀𝐑 𝐊𝐀𝐋𝐈𝐀𝐍 𝐏𝐀𝐇𝐀𝐌. Te...