Sabtu, 11 Juli 2020
06.49
VOTE DULU BARU BACA.
Maaf typo....
Happy reading....
Note: Bold = Percakapan dalam telpon (media massa)
_________________________________________
MATA Bagas terus tertuju pada satu objek yang terlihat begitu menarik. Pria manis dengan bibir unik berwarna merah seperti buah cherry dengan rambut menjuntai, diponi seperti artis Korea. Apa Bagas tertarik padanya? Tentu saja pria manis itu berhasil membuatnya tertarik.
***
"Sit, kita gak papa nih ninggalin teman-teman?" tanya Yuda membuka percakapan.
"Ya gak papa lah. Lagian salah mereka sendiri kan gak nyatet," balas Siti, tatapan matanya fokus pada mie ayam yang ada di mangkuk.
Hanya mereka berdua yang berhasil lolos dari guru biologi. Teman-teman yang lainnya sedang berjuang, membuat lengan pegal karena harus mencatat mata pelajaran biologi dan harus merelakan jam istirahat pertama.
Yuda sebenarnya merasa iba pada teman-teman sekelasnya. Tadinya pria manis itu akan tetap tinggal dikelas mengaku kalau dirinya belum mengerjakan, agar menjaga solidaritas bersama teman-teman sekelasnya. Namun si cecunguk Siti yang terkadang memiliki mulut lemas malah berhasil menyeretnya keluar dari kelas. Dengan tak berdosanya gadis itu mengatakan kalau dirinya dan Yuda sudah mengerjakan.
"Keknya kita harus bawa bekal deh buat teman-teman kita di kelas," imbuh Siti memberikan sebuah ide yang terlintas begitu saja diotaknya. "Brilian kan ide gue?"
Yuda menatap Siti dengan seksama. "Iya. Beliin aja, tapi pakai duit lo. Ide gue lebih brilian, kan?" balas Yuda.
"Sialan!" desis Siti.
Yuda tersenyum, merasa menang.
Yuda dan Siti menghabiskan makanannya dengan tempo lumayan cepat. Seperti lari maraton. Mereka harus segera bergegas kembali ke kelas, memberikan anak-anak laknat itu makan. Jika keduanya telat satu menit saja, sudah dipastikan akan terjadi pertempuran antara Yuda, Siti, dan manusia kelaparan.
Yuda dan Siti patungan. Mereka membelikan teman-temanya makanan ringan, gorengan, air putih dalam cup seharga 500 rupiah beserta sedotan yang diberikan secara percuma. Tadinya Siti berniat mengajak Yuda pergi ke kamar mandi guru yang aromanya wangi, tidak seperti kamar mandi siswa - siswi yang baunya nauzubillah luar biasa.
"Emang dikamar mandi ada apa?" tanya Yuda dengan polosnya.
"Ada jamban lah bego! Tempat buang tai," jawab Siti tanpa pikir panjang.
"Lo mau mungut tai guru?" sahut Yuda bertanya kembali.
Siti memperhatikan Yuda dengan seksama. Meneliti setiap inci tubuh Yuda. Nyaris mendekati sempurna, namun otaknya seperti udang.
"Jadi gini sayang... kita pinjam galon ke Ibu kantin gak usah beli air minum. Terus kita bawa tuh galon ke kamar mandi guru. Setelah itu kita isi galon itu dengan air keran. Ingat jangan isi pakai air kencing. Jika sudah penuh tambahkan pembersih kamar mandi," ujar siti menjekaskan dengan perlahan.
"Lo mau racunin mereka?" tanya Yuda tak santai, matanya membola dengan sempurna. Pria manis itu benar-benar merasa kaget dengan ide gila yang dimiliki Siti. "Kalau lo mau racunin mereka, gue gak mau ikut. Gue tuh gak mau ngabisin waktu gue yang berharga di penjara karena kasus meracuni manusia tak berotak. Gue belum membahagiakan keluarga gue. Belum nikah juga," lanjut Yuda mendramatis.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 𝟐 | 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]
Romance𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐂𝐎𝐏𝐘 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘! 𝐍𝐎𝐓𝐄𝐒: 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈. 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐈𝐊𝐍𝐘𝐀 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐁𝐎𝐘 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐏𝐄𝐑𝐓𝐀𝐌𝐀 𝐓𝐄𝐑𝐋𝐄𝐁𝐈𝐇 𝐃𝐀𝐇𝐔𝐋𝐔 𝐀𝐆𝐀𝐑 𝐊𝐀𝐋𝐈𝐀𝐍 𝐏𝐀𝐇𝐀𝐌. Te...