Sabtu, 15 Mei 2021
21.34
VOTE DULU BARU BACA!
FOLLOW AKUN AKU🗡
Maaf typo ....
Happy reading ....
_________________________________________LEONAL saat ini tengah menunggu kedatangan putranya ke rumahnya. Pria paruh baya itu akan mencoba bernegosiasi dengan Nathan tentang permasalahan baru yang sekarang ini tengah melanda.
Mobil milik Nathan sudah masuk ke area parkiran rumah Papah-nya. Setelah mobil itu berhenti—telah terparkir rapih Nathan pun bergegas membuka pintu mobil dan keluar dari sana.
Langkah Nathan tak santai, pria tampan berambut warna cokelat itu ingin segera menemui Papah-nya.
"Apa yang ingin Papah katakan?" tanya Nathan begitu sampai di dalam rumah, berdiri tepat di hadapan Leonal yang sekarang ini tengah duduk di sofa mewahnya.
Leonal yang tengah tertunduk mengangkat kepalanya, kemudian menatap Nathan sorot mata tenang.
"Duduk lah dulu," sahut Leonal membuka suara.
Nathan berdecak kesal, kemudian pria tampan berambut warna cokelat itu pun menuruti permintaan Leonal.
"Apa kau haus?" tanya Leonal.
"Tidak," jawab Nathan pendek.
Pria paruh baya itu menghembuskan napas dengan tenang. Sangat tahu kalau saat ini suasana hati Nathan sedang tidak bagus. Maka dari itu, Leonal pun memilih untuk segera bernegosiasi.
"Nikahi wanita itu," imbuh Leonal memerintah.
"Aku tidak akan menikahi wanita sialan itu, lagi pula Papah juga tahu kalau aku ini seorang gay. Aku tidak tertarik dengan wanita lagi sekarang," jawab Nathan.
"Papah tahu itu." Leonal berkata, wajahnya tetap terlihat santai.
"Lalu kenapa Papah bersikeras menyuruhku untuk menikahi wanita sialan itu?" balas Nathan tak mengerti dengan jalan pikiran sang Papah.
"Ini demi kebaikan nama keluarga kita, Nathan!"
"Tidak!" sela Nathan tak setuju dengan apa yang Papah-nya barusan katakan. "Ini bukan demi kebaikan nama keluarga, tapi ini demi kebaikan Papah. Aku yakin soal itu."
Leonal menatap Nathan dengan saksama, sorot matanya sukar untuk di jelaskan.
"Baiklah, Papah akui apa yang kau katakan itu benar." Leonal mengaku.
"Tapi coba pikirkan lah tengang Yuda," lanjut Leonal, "jika kekasihmu itu mengetahui tentang persoalan ini apakah dia tidak akan merasa sedih dan kecewa kepadamu?" Berhasil. Leonal tepat sasaran. Sekarang wajah Nathan terlihat cemas.
"Papah yakin kekasihmu itu pasti akan sedih dan kecewa. Atau mungkin lebih parahnya kekasihmu itu tidak akan pernah memaafkanmu, akan membencimu seumur hidupnya."
Nathan tak menjawab, membayangkannya saja sudah membuat hatinya terasa sakit.
"Tapi aku tidak menghamilinya. Papah juga tahu itu bukan?" tanya Nathan.
"Ya, Papah tahu kau tidak mungkin melakukannya. Tapi dari yang Papah perhatikan, wanita itu bagaimanapun pastinya akan melakukan segala cara agar bisa mendapatkanmu," sahut Leonal memberitahukan asumsinya terhadap wanita yang mengaku-ngaku hamil anak Nathan. "Bahkan mungkin dia bisa saja membunuh kekasihmu. Mungkin saja, kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 𝟐 | 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]
Romance𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐂𝐎𝐏𝐘 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘! 𝐍𝐎𝐓𝐄𝐒: 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈. 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐈𝐊𝐍𝐘𝐀 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐁𝐎𝐘 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐏𝐄𝐑𝐓𝐀𝐌𝐀 𝐓𝐄𝐑𝐋𝐄𝐁𝐈𝐇 𝐃𝐀𝐇𝐔𝐋𝐔 𝐀𝐆𝐀𝐑 𝐊𝐀𝐋𝐈𝐀𝐍 𝐏𝐀𝐇𝐀𝐌. Te...