Bagian Dua | Sexy Boy 2

5.8K 154 13
                                    

Senin, 04 Mei 2020

22.58

Sebelum lanjut baca aku ingatkan kembali untuk vote dan komen cerita ini. Dan aku ingin mengucapkan terima kasih bagi kalian yang menyukai dan telah memvote serta komen cerita ini.

Maaf typo ....

Happy reading ....

Note: Bold = Percakapan dalam media

_________________________________________

Yuda memeluk bantal guling yang ada di kamarnya dengan erat. Yuda benar-benar merasa kesal. Kenapa Bundanya harus melakukan hal yang berlebihan seperti itu? Yuda sudah benar-benar tak paham lagi dengan jalan pikiran Bunda.

***

Pagi ini, Yuda tak berniat untuk ikut sarapan terlebih dahulu. Pria manis itu masih merasakan kesal kepada Bundanya. Yuda sedang berada di halte bus dekat komplek perumahanya, hari ini dia memilih pergi sekolah menaiki bus. Yuda tak ingin bergantung kepada kedua orangtuanya terlebih dahulu.

Tubuh Yuda di balut oleh sweter berwarna hitam. Kepalanya dia tutup dengan kuncung sweter tersebut. Yuda menyumpal kedua belah telinganya dengan earphone. Yuda menyalakan lagu dengan volume yang cukup keras. Yuda tak peduli jika dia tuli. Apa kalian percaya?

Sekolah masih sangat sepi. Yuda berjalan dikoridor sekolah dengan santai karena belum banyak siswa/i yang datang. Sengaja Yuda melakukanya karena pria manis itu ingin sarapan di kantin terlebih dahulu. Tadi, Yuda tak ikut sarapan di rumah. Lebih tepatnya dia tak mau sarapan di rumah.

Husband Tampan♡

Jangan marah sama Bunda kamu. Aku janji bakal balikin kepercayaan mereka sama aku

Hemmm

Udah sarapan?

Lagi...

Marah sama aku?

Enggak...

Jawabnya kok singkat?

Males ngetik...

Setelah pesan itu terkirim pada Nathan, pria berambut warna cokelat itu hanya membacanya saja. Namun tak lama, panggilan masuk darinya muncul. Apakah Nathan kali ini sudah benar-benar peka? Atau memang dari dulu pria berambut warna cokelat itu pria yang peka? Tanpa pikir panjang Yuda langsung menerimanya.

"Masih pagi. Tumben kamu udah berangkat kesekolah," ujar Nathan di sebrang sana.

"Lagi malas buat tinggal di rumah," jawab Yuda, sesekali dia mengunyah sarapanya.

Terdengar helaan napas di ujung sana. "Apa kamu yakin mau seperti ini?"

"Seperti ini gimana maksudnya?" tanya Yuda tak mengerti dengan arah pembicaraan Nathan.

"Membantah orangtua kamu demi aku."

"Kamu gak suka aku bertindak kayak gini? Atau kamu mau kita selesai?" tanya Yuda mendadak kesal pada Nathan.

"Aku akan cari jalan keluarnya. Kamu bisa nunggu."

"Nat! Aku gak bisa terus nunggu dan diem aja. Kalau aku gak membantah, Bunda atau Ayah, bahkan Bang Rizal mereka bakal nganggep kalau aku udah gak berharap akan kamu lagi," jawab Yuda, napasnya bergemuruh.

𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 𝟐 | 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang