Bagian Dua Puluh Dua | Sexy Boy 2

1K 99 31
                                    

Jum'at, 29 Januari 2021

15.25

VOTE DULU BARU BACA!

Maaf typo ....

Happy reading ....

_________________________________________

CERAH. Itu yang sedang terjadi hari ini. Mentari terasa hangat. Semilir angin menengkan jiwa.

Sepatu kets berwarna putih bersih itu menyapa jalanan. Rambut halus berwarna hitam itu menari-nari ketika tertiup oleh angin yang berhembus agak kencang. Iris mata hazel itu memukau, siap untuk memikat siapapun yang balik menatap ke arah mata itu.

Sebuah paper bag berwarna cokelat muda ditenteng. Yuda baru saja kembali dari toko buku. Dan kini, pria manis itu akan pergi menuju tempat menimba ilmu.

Sesuai dengan apa yang di bicarakan tempo malam hari tadi. Rafi memang benar-benar mengajak Yuda pergi ke toko buku. Awalnya Yuda hanya berniat ingin menemani dan melihat-lihat saja. Tetapi akhirnya pria manis itu malah membeli buku juga. Apa kalian juga seperti itu? Tak berniat untuk membeli, namun akhirnya membeli juga jadinya.

***

El dan Kezia. Dua orang itu tengah duduk di bangku taman yang ada di universitas. Mereka tengah membahas soal pembelajaran kuliah minggu lalu. Kebetulan ada materi yang Kezia sulit untuk pahami, jadinya gadis itu pun berinisiatif pergi menghampiri El untuk bertanya. Kebetulan, El 'kan pria yang pintar.

Sudah sekitar 30 menit mereka berdiskusi. Sampai akhirnya Kezia berkata, "Aku mau ke toilet dulu." Sembari beranjak berdiri, gadis itu memasukan buku ke dalam tasnya beserta alat tulis yang tadi di keluarkannya.

"Okay!" jawab El seadanya.

Kezia mengangguk kecil. Kemudian pergi meninggalkan El sendirian.

"Hai!" Suara merdu menyapa gendang telinga El. Baru saja pria itu akan memainkan ponselnya, namun segera diurungkan. Objek yang lebih menarik perhatiannya telah tiba.

"Tumben baru datang. Habis dari mana?" tanya El tak membalas sapaan Yuda. Meski begitu, hal tersebut sama sekali tak membuat Yuda merasa kesal.

"Aku habis dari toko buku." Yuda menjawab sembari mengacungkan paper bag berwarna cokelat muda.

"Beli buku apa?" tanya El penasaran dengan gendre buku bacaan Yuda.

Sebelum menjawab pertanyaan barusan, Yuda duduk terlebih dahulu di samping El. Setelah itu, pria manis itu pun mengeluarkan buku yang tadi dibelinya. Sebuah buku self improvement yang ditulis oleh Mark Manson dengan judul The Subtle Art of Not Giving a F*ck atau versi terjemahannya di Indonesia berjudul Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat menjadi pilihan pria manis itu.

"Aku pernah baca buku ini. Menurutku buku ini isinya sangat bagus."

"Beneran?" Yuda menyeru dengan antusias.

"Iya."

Entah kenapa, ada rasa bangga yang menyeruak di relung hatinya. Jujur saja, pria manis itu merasa sangat puas dengan buku pilihannya.

Yuda segera membuka plastik yang melindungi buku tersebut. Sebelum memulai untuk membaca buku, Yuda mencium aroma buku tersebut. Sangat wangi. Membuat perasaan tenang. Pria manis itu mulai membuka lembaran baru, narasi yang ada di dalam buku mulai di cerna.

Sebuah senyuman terbit di wajah El. Melihat Yuda yang berantusias seperti itu membuatnya merasa gemas. Tangan El baru saja akan menyentuh puncak kepala Yuda, namun tatapan yang mengintimidasi berhasil menghentikannya. Terlihat dari jarak kurang dari 1 meter, seorang pria tampan tengah berdiri di bawah cahaya sinar matahari. Sorot matanya yang tajam menatap ke arah El. Seolah mengatakan 'jangan sentuh dia!'.

𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 𝟐 | 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang