Sabtu, 29 Agustus 2020
13.09
VOTE DULU BARU BACA!
Maaf typo....
Happy reading....
_________________________________________
BANYAK universitas yang bagus di Kota New York ini hingga berhasil membuat Yuda menggerang prustasi karena tidak tahu harus memilih yang mana.
Yuda tengah duduk sendirian di ruang tamu sambil menonton acara di televisi. Lebih tepatnya televisi yang menonton Yuda.
Nathan masih belum pulang dari kantor hal tersebut berhasil membuat Yuda merasa kesepian. Selama mereka tinggal di Kota New York Nathan agak disibukan dengan pekerjaan di kantor barunya yang baru dibuka saat kepindahan mereka berdua ke Kota New York. Meski begitu hal tersebut tidak menganggu hubungan keduanya. Lagi pula tidak ada yang perlu dipermasalahkan, mereka berdua setiap harinya bertemu —tinggal bersama dirumah yang sama.
Yuda menatap keseluruh penjuru ruangan. Rumah ini sangat besar ukurannya, namun penghuninya tidak banyak. Hanya ada Yuda, Nathan, Bodyguard Nathan, 4 orang asisten rumah tangga dan satu satpam. Untuk asisten rumah tangga mereka bekerja hanya sampai sore hari saja. Mereka akan pulang sebelum malam tiba.
Yuda memutuskan untuk pergi keluar rumah. Hanya ingin duduk diteras sambil menunggu kepulangan Nathan. Namun niatnya untuk duduk diteras rumah diurungkan. Yuda malah berjalan ke arah pos satpam.
"Selamat malam, Paman," sapa Yuda pada seorang satpam yang berjaga dirumah Nathan yang besar ini. Namanya Agus.
"Oh Tuan Muda," kaget Pak Agus karena melihat kedatangan Yuda secara tiba-tiba ketempatnya berjaga. "Ada yang bisa saya bantu?" tanya Pak Agus ramah.
"Enggak ada. Aku cuma bosan aja di dalam rumah terus. Aku pergi keluar mau nunggu kepulangan Nathan," jawab Yuda sambil tersenyum.
"Kalau begitu Tuan Muda masuk dulu kesini dan duduk terlebih dahulu. Saya akan membuatkan susu hangat," suruh Pak Agus.
"Enggak usah. Ah... maksudnya gak usah repot-repot. Aku lagi gak ingin makan atau minum apapun, kok," jawab Yuda menolak sembari menggelengkan kepalanya dengan cepat.
Pak Agus mengangguk lalu kembali duduk ditempatnya.
Yuda masuk kedalam pos satpam tersebut. Kemudian duduk di sofa yang telah disediakan di ruangan itu.
Awalnya terasa sangat sulit untuk Yuda hidup di Kota New York ini. Yuda susah untuk bersosialisasi. Lebih sering menghabiskan waktu sendirian didalam rumah. Sepertinya kejadian di Indonesia waktu itu berhasil menjadi sebuah trauma tersendiri bagi Yuda. Namun karena dorongan dari Nathan akhirnya Yuda mulai mencoba bersosialisasi kembali. Memulainya dari angka 0.
Selama tinggal di Kota New York, Yuda tidak banyak memiliki teman. Atau lebih tepatnya tidak memiliki teman. Orang yang dia kenal pun hanya orang-orang yang tinggal berasamanya dirumah ini. Seperti Nathan, Pak Agus, benerapa asisten rumah tangga, dan bodyguard Nathan.
Pak Agus banyak cerita tentang Nathan, hal tersebut membuat Yuda merasa senang bahkan Yuda tidak merasa bosan sama sekali.
Pak Agus bercerita kalau keluarganya sudah bekerja sangat lama kerja bersama keluarga Nathan. Kini Pak Agus berusia kurang lebih 50 tahunan. Rambuntnya sudah mulai putih secara keseluruhan, kulit wajahnya pun terlihat keriput. Sikapnya sangat kebapak-bapak-an. Poin itu lah yang membuat Yuda merasa nyaman dan betah untuk berlama-lama mengobrol dengan Pak Agus.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 𝟐 | 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]
Romance𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐂𝐎𝐏𝐘 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘! 𝐍𝐎𝐓𝐄𝐒: 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈. 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐈𝐊𝐍𝐘𝐀 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐁𝐎𝐘 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐏𝐄𝐑𝐓𝐀𝐌𝐀 𝐓𝐄𝐑𝐋𝐄𝐁𝐈𝐇 𝐃𝐀𝐇𝐔𝐋𝐔 𝐀𝐆𝐀𝐑 𝐊𝐀𝐋𝐈𝐀𝐍 𝐏𝐀𝐇𝐀𝐌. Te...