Bagian Tiga Puluh Lima | Sexy Boy 2

1K 114 137
                                    

Sebelum membaca ceritanya. Kalian baca ini dulu, ya:

Sebelumnya aku mau ucapin maaf lagi karena update-an chapter semalam yang bikin kalian bertanya-tanya. Harusnya aku nggak ngelakuin hal itu.

Kemarin aku kalut gara-gara salah satu komentar. Aku jadi down dan nggak kepengin buat lanjutin nulis lagi. Bahkan terbesit di pikiran aku untuk berhenti ngejalanin hobi aku ini.

Tapi akhirnya aku sadar. Kalau harusnya aku nggak perlu pikirin hal itu. Harusnya aku tetap ngejalanin hobi nulisku ini meskipun nggak ada orang yang suka atau baca ceritaku. Aku sadar tentang tujuan aku menulis itu apa, ya, aku menulis untuk diriku sendiri bukan untuk orang lain.

Kalau pun ada orang yang suka baca cerita yang aku tulis ini, aku patut merasa bersyukur karena dengan begitu aku udah bisa menghibur orang lain secara nggak langsung.

Terima kasih untuk kalian yang sudah bertanya tentang alasan aku nggak mau lanjutin cerita ini. Terima kasih untuk semangat dan dukungannya. Aku sayang kalian💙.

^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^.^

WARNING!

SEXY BOY 2 TINGGAL BEBERAPA CHAPTER LAGI MENUJU ENDING.

▪︎■ ● ° •▪︎*▪︎• ° ● ■▪︎

Rabu, 26 Mei 2021

22.59

VOTE DULU BARU BACA!

FOLLOW AKUN AKU🗡

Maaf typo ....

Happy reading ....

_________________________________________

DAHI Aciel memar dan juga sedikit benjol karena terjatuh dari atas sofa. Dan saat ini dahi balita itu tengah di obati oleh Yuda, di olesi salep. Pria manis itu menutup salep setelah selesai mengobati luka memar di dahi Aciel. Kemudian menatap netra Aciel dengan perasaan yang sulit untuk di jabarkan.

Diraihnya tangan mungil itu, digenggam erat oleh Yuda.

"Ciel ... Papa ..." Yuda menggantungkan kalimatnya, "Papa masih kerja, lain kali kita ke sana lagi, ya, buat ketemu Papa,"  ujar Yuda pilu.

Aciel tersenyum polos, menganggukkan kepalanya, patuh.

Masih dengan senyuman, Yuda beranjak bangun dari jongkoknya. Kemudian pria manis itu ikut duduk di bangku, tepat di samping Aciel.

"Mama ndong," pinta Aciel mengangkat tangannya ke udara.

Yuda tersenyum lemah, lalu menuruti apa yang Aciel mau.

Aciel langsung menyandarkan kepalanya di dada Yuda begitu ada di pangkuan pria manis itu. Posisi Aciel menghadap Yuda, balita itu pun kemudian memeluk tubuh Mama-nya dengan tangan mungilnya yang pendek. Yuda membalas pelukan Aciel, mengelus punggung balita itu, mencoba membuatnya tidur. 

Tatapan Yuda lurus ke depan, tatapannya kosong. Pikirannya berkecamuk. Perasaannya hancur berkeping-keping. Tidak ada lagi yang bisa Yuda harapkan di tempat ini. Dan sepertinya di manapun Yuda berada, pria manis itu akan terus bernasib malang. Tidak akan pernah bahagia.

𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 𝟐 | 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang