Sabtu, 05 September 2020
16.31
VOTE DULU BARU BACA!
Maaf typo....
Happy reading....
_________________________________________
"YUDA," panggil Nathan dengan tenang tidak menjawab ucapan Yuda barusan.
"Iya?"
"Aku mau kita berdua akhiri hubungan ini."
Senyuman Yuda yang mengembang dengan sempurna kian turun menjadi garis lurus. Senyuman itu memudar. Berangsur menghilang. Udara dingin yang menerpa tubuhnya membuat Yuda merasa kaku. Yuda merasa seperti tersambar petir disiang bolong.
"Kamu pingin kita putus?" tanya Yuda suaranya terdengar serak. Matanya panas, mulai berkaca-kaca.
Nathan terdiam tidak membalas. Meskipun begitu dekapan pada tubuh Yuda tidak kunjung terlepas.
"Kenapa diam? Jawab aku?" pinta Yuda suaranya terdengar serak.
Nathan masih saja diam. Membuat Yuda bingung. Apa sebenarnya yang Nathan inginkan? Kenapa di malam yang romantis ini pria berambut warna cokelat itu malah meminta mengakhiri hubungannya dengan Yuda. Apakah Nathan tidak tahu kalau dirinya sudah membuat perasaan Yuda benar-benar terasa hancur melebur sekarang? Apa Nathan sudah tidak waras lagi?
Yuda menatap ke bawah tepat pada tangan Nathan. Di tangan Nathan, di jari manisnya terdapat sebuah cincin. Cincin itu berbeda dari cincin pada umumnya. Terlihat dibuat khusus. Sepertinya Yuda sudah paham sekarang.
Apa Nathan sudah bertunangan tanpa Yuda ketahui? Tapi dengan siapa?
Nathan dapat merasakan tetesan air mata pada tangannya.
Dekapan pada tubuh Yuda kini terasa dingin tidak sehangat biasanya. Yuda perlahan melepaskan tangan besar Nathan yang mendekap tubuhnya. Rasa sakit itu semakin kentara karena dengan mudahnya Nathan malah menyetujui tindakan yang Yuda lakukan. Bukan ini. Bukan ini yang Yuda harapkan, Yuda mengharapkan Nathan akan terus menahannya, mendekap tubuhnya. Tidak akan bertindak pasrah seperti sekarang ini.
Yuda memablikan badan. Kepalanya mendongak berusaha menatap Nathan dengan air mata yang sudah tidak terbendung lagi.
"Kamu kenapa sih?" tanya Yuda terisak.
"Aku pengin kita akhiri hubungan kita berdua," jawab Nathan tanpa ada keraguan sedikit pun pada perkataannya. Pria berambut warna cokelat itu terlihat bersungguh-sungguh.
Yuda menatap Nathan dalam. Mencoba mencari kebohongan disana. Namun tidak ada. "Tapi kenapa? Aku punya salah apa? Bilang sama aku," tutur Yuda semakin terisak.
Nathan hanya diam. Tidak peduli. Hal itu berhasil membuat Yuda merasa kesal. Yuda merasa seakan-akan dirinya tengah berbicara dengan orang bisu dan tuli.
"Kamu udah tunangan sama yang lain? Itu sebabnya kamu pengin kita akhiri hubungan kita?" tanya Yuda penasaran. Meski jawaban Nathan nanti dapat membuat perasaanya semakin terasa sakit, namun Yuda tetap ingin mengetahuinya.
"Iya," jawab Nathan singkat, padat, dan jelas.
Yuda menangis sejadi-jadinya sambil memukul dada bidang Nathan. Yang Nathan lakukan hanya membiarkannya saja. Bahkan pria itu tidak berniat sama sekali untuk menenagkan Yuda.
"Kamu tega sama kau! Kamu jahat, Nat!" teriak Yuda meledak.
Yuda menaruh keningnya tepat di dada bidang Nathan, tidak lagi memukuli pria yang ada di hadapannya. Namun tangisannya tak kunjung berhenti. Tubuh Yuda terasa lemas. Yuda merasa sudah tidak berdaya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 𝟐 | 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]
Romance𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐂𝐎𝐏𝐘 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘! 𝐍𝐎𝐓𝐄𝐒: 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈. 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐈𝐊𝐍𝐘𝐀 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐁𝐎𝐘 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐏𝐄𝐑𝐓𝐀𝐌𝐀 𝐓𝐄𝐑𝐋𝐄𝐁𝐈𝐇 𝐃𝐀𝐇𝐔𝐋𝐔 𝐀𝐆𝐀𝐑 𝐊𝐀𝐋𝐈𝐀𝐍 𝐏𝐀𝐇𝐀𝐌. Te...