Bagian Tujuh Belas | Sexy Boy 2

1.2K 106 167
                                    

Minggu, 01 November 2020

11.50

VOTE DULU BARU BACA!

Maaf typo ....

Happy reading ....

_________________________________________

"AKU mau mandi."

Mengalihkan pembicaraan.

"Mau mandi bareng?" tanya Yuda antusias.

Nathan pergi meninggalkannya tanpa sepatah kata. Seperti tengah menggabaikannya.

***

Nathan bergegas pergi ke kantor tanpa sarapan terlebih dahulu. Bahkan Nathan tak bertanya sama sekali pada para penjaga rumah tentang keberadaan Yuda saat ini. Biasanya Nathan akan menanyakannya, tetapi kali ini tidak. Bahkan para penjaga rumah pun merasa terheran-heran karena tingkah laku Tuan Besar mereka yang tak seperti biasanya.

Mobil dengan warna hitam pekat yang mengkilat itu meninggalkan kawasan rumah. Membelah padatnya jalanan kota. Suara radio di dalam mobil mengalun menemani pagi Nathan. Nathan hanya terdiam sambil sesekali melihat ke luar jendela mobil atau kaca spion yang ada di dalam.

Tak perlu memerlukan cukup banyak waktu bagi Nathan untuk datang ke kantornya. Karena Nathan lumayan sangat cepat dalam mengendarai mobil, menuju kantor pun tidak akan membutuhkan waktu yang begitu lama.

Nathan merapihkan pakaiannya serta menata rambutnya agar terlihat lebih rapih. Sebagai seorang pemimpin, Nathan harus memberikan contoh yang baik kepada para karyawan di kantornya.

Banyak dari para karyawan yang menyapa Nathan dengan ramah. Yang di lakukan oleh Nathan hanya mengangguk kecil saja. Sesampainya di depan ruangannya, sekretaris yang harusnya senantiasa ada untuk membantunya tak terlihat di pandangannya. Nathan tak tahu kemana perginya, pria berambut warna cokelat itu hanya bisa menduga kalau sekretarisnya sedang membuat minum untuk dirinya.

Pintu ruangan Nathan terbuka. Coat berwarna krem yang tadi dikenakannya di lepas lalu di gantung pada gantungan yang ada di ruangannya. Nathan tak langsung menuju kursi kerjanya, pria berambut warna cokelat itu melangkahkan kakinya menuju kaca jendela besar yang mengarah ke kota. Kedua tangan Nathan dimasukan ke dalam kantong celana bahan berwarna hitam yang dikenakannya. Matanya yang beriris biru menatap gedung pencakar langit dengan perasaan hampa.

Tok! Tok! Tok!

Beberapa saat setelah terdengar suara ketukan pintu, Nathan dapat mengetahui kalau seseorang baru saja masuk ke dalam ruangannya karena tercium aroma teh yang menyengat pada indra penciumannya.

"Teh Anda, Tuan Nathan."

Nathan menolehkan kepalanya. Wajahnya berubah datar, matanya menatap tajam ke arah seseorang yang tengah berdiri di hadapan pintu sambil membawa secangkir teh dengan senyuman manisnya.

"Kamu lagi ngapain di sini? Kamu gak kuliah?" tanya Nathan kembali mengalihkan tatapannya. Nathan tak berselera menatap objek yang ada di belakangnya.

"Hari ini aku enggak masuk dulu karena aku bakal jadi sekretaris kamu," balas orang itu. Yuda Mauriz.

Nathan mendengus, meremehkan Yuda.

"Tehnya mau di taruh di mana?" tanya Yuda, senyumannya tak kunjung pudar.

Atmosfernya berubah menjadi dingin. Suara Nathan yang terdengar berat tak kunjung terucap. Yuda masih tetap berada di posisinya, menunggu balasan dari sang kekasih.

𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 𝟐 | 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang