Selasa, 22 Desember 2020
13.06
VOTE DULU BARU BACA!
Maaf typo ....
Happy reading ....
_________________________________________SETELAH dipikirkan kembali, akhirnya Yuda telah menentukan pilihannya. Meskipun nanti akan terasa sulit baginya.
Pagi ini Yuda memasak nasi goreng dua porsi untuknya dan juga Rafi. Yuda memasaknya sesuai request dari Rafi. Katanya pria itu merindukan nasi goreng ala Indonesia.
Meski sedang menyantap makanan yang cukup lezat dihadapannya, hal itu tidak mampu membuat pria manis itu untuk mengalihkan pikirannya. Sedari tadi Yuda masih saja terus berpikir, tengah mencari kata-kata yang pas untuk berbicara kepada Rafi dari hati ke hati.
"Kak," panggil Yuda.
"Hemmm?" sahut Rafi dengan gumaman. Pria itu masih tetap fokus dengan nasi goreng yang dibuat oleh Yuda. Rasanya sangat enak.
"Makasih, ya, udah izinin aku tinggal di sini," kata Yuda sambil tersenyum dengan tulus. Tatapannya lurus ke depan, menatap Rafi yang duduk tepat berhadapan dengannya.
Rafi mengunyah nasi yang ada di dalam mulutnya, tak sempat untuk membalas ucapan Yuda. Pria itu hanya mampu menjawab dengan anggukan kepalanya.
Dengan dada yang berdebar hebat. Sekali tarikan napas, Yuda akhirnya akan mengatakan maksud yang sebenarnya kepada Rafi. "Untuk seterusnya, aku enggak akan tinggal di sini lagi. Aku takut ngerep ...."
Brak!
Suara pukulan pada meja terdengar nyaring. Sontak membuat Yuda memejamkan matanya karena kaget. Ucapannya pun ikut terhenti.
"Kamu pikir ini dimana, hah!?" bentak Rafi, sinis.
"Di ... Am ...."
"Kamu sadarkan kalau sekarang ini kamu lagi tinggal dinegara orang!?"
Yuda terdiam sembari menundukkan kepala. Takut.
"Kamu pikir di sini aman, Yud? Enggak!"
"Ak ... aku minta maaf. Maksud aku bu ...." Yuda berujar dengan terbata-bata, menyesal karena telah mengatakan hal yang tak seharusnya.
"Kakak tanya sama kamu. Memangnya kalau udah keluar dari sini kamu mau tinggal dimana? Tinggal di kolong jembatan? Jadi pengemis. IYA!?" Suara Rafi naik satu oktap. Membuat suasana pagi ini terasa mencekam.
Yuda menggelengkan kepalanya. Tak mau hal tersebut terjadi kepadanya.
Rafi membuang tatapannya. Menghembuskan napas kasar. Jujur, Rafi merasa sangat marah dengan Yuda. Rafi tak suka saat Yuda mengatakan ingin pergi dari sisinya. Bukan ... bukan karena Rafi mencintainya, namun karena Rafi memang merasa peduli dengan pria manis itu. Karena Rafi sudah menganggap kalau Yuda merupakan tanggunh jawabnya di sini —New York, Amerika Serikat.
Yuda terisak. Merasa bersalah sekaligus takut karena dibentak oleh Rafi. Yuda hanya tak ingin membuat Rafi merasa kerepotan karena kehadirannya. Pria manis itu juga merasa takut bila nanti dirinya akan menjadi sumber masalah untuk Rafi nantinya.
"Ma ... maaf, Kak," lirih Yuda disela isak tangisnya.
Rafi menghembuskan napas dengan perlahan. Mencoba mengontrol dirinya. Setelah cukup merasa tenang, Rafi bangkit dari duduknya lalu menghampiri Yuda. Memeluk pria manis itu. Memberikan kehangatan. Dan juga kekauatan untuk Yuda.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 𝟐 | 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]
Romance𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐂𝐎𝐏𝐘 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘! 𝐍𝐎𝐓𝐄𝐒: 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈. 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐈𝐊𝐍𝐘𝐀 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐁𝐎𝐘 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐏𝐄𝐑𝐓𝐀𝐌𝐀 𝐓𝐄𝐑𝐋𝐄𝐁𝐈𝐇 𝐃𝐀𝐇𝐔𝐋𝐔 𝐀𝐆𝐀𝐑 𝐊𝐀𝐋𝐈𝐀𝐍 𝐏𝐀𝐇𝐀𝐌. Te...