Bagian Enam | Sexy Boy 2

2.8K 142 23
                                    

Sabtu, 20 Juni 2020

09.56

VOTE DULU BARU BACA.

Maaf typo....

Happy reading....

Note: Bold = Percakapan dalam telpon (media massa)

_________________________________________

JARI-JARI Nathan menari-nari di atas keyboard. Hari ini Nathan benar-benar memfokuskan pikiranya pada pekerjaanya dikantor. Bahkan Nathan sempat mengabaikan pesan yang Yuda kirimkan, tapi tak berlangsung lama karena Nathan tidak bisa mengabaikan pria manisnya. Bule bucin memang.

Suara pintu terbuka menampakan sosok Lala sekretaris Nathan. Wanita fujoshi itu menghampiri Nathan kemudian sedikit menunduk, memberi hormat.

"Pak, ada yang ingin bertemu dengan Bapak," beritahu Lala.

"Langsung suruh masuk saja," jawab Nathan tanpa menatap Lala karena tengah fokus membalas chatting Yuda.

Lala mengangguk, kemudian langsung pergi.

Mata Nathan menatap dengan tenang ketika melihat orang yang baru saja masuk ke dalam ruanganya. Nathan menaruh handphone-nya lalu bangkit dari kursi kerjanya.

"Selamat datang. Silahkan duduk," ujar Nathan seramah mungkin.

Mereka berdua sudah duduk di sofa yang disediakan oleh kantor yang dimiliki Nathan. 'Dulu' sofa itu berwarna putih, namun Nathan langsung menggantinya dengan yang baru dengan warna abu-abu. Sofa putih itu sangat 'menjijikan' bagi Nathan.

"Apa Anda sudah tahu tentang video itu?" tanya wanita itu.

"Tentu. Saya tahu semua yang berhubungan dengan kekasih saya," jawab Nathan angkuh.

Wanita itu membuang tatapanya, terkekah. Merendahkan.

"Anda mengatakannya dengan angkuh seolah dulu Anda adalah orang yang paling tahu semua tentangnya," balas wanita itu. "Apakah dulu Anda memperhatikan putra saya? Saya rasa tidak. Jika Anda lupa, Anda lah yang membuat putra saya hilang, diculik. Bahkan Anda menyelingkuhinya."

Nathan tak suka dengan kalimat itu. Kalimat yang diucapkan Bunda Yuda. Seolah menganggap Nathan adalah orang yang paling bersalah disini. Tapi, bukankah memang dulu itu kesalahan yang Nathan buat sendiri?

"Saya tidak akan pernah mengulangi kejadian dulu. Saya benar-benar serius dengan Yuda. Apakah Anda tidak bisa melihat keseriusan saya?" tanya Nathan menggebu-gebu.

Bunda menatap Nathan. Dan memang benar apa yang dikatakan Nathan barusan. Pria berambut warna cokelat itu benar-benar mencintai Yuda dan tentunya serius dengan hubungannya. Namun tetap saja, masa lalu itu terus menerus menghantui Bunda. Membuat wanita itu takut akan sesuatu yang belum pasti akan terjadi.

"Baiklah. Jika Anda memang mencintai putra saya," ucap Bunda menjeda kalimatnya, "tinggalkan putra saya. Pergi dari kehidupnya agar Yuda bisa hidup kembali normal seperti anak remaja lainya. Semua yang terjadi pada putra saya bukan karena ulahnya, tapi ulah Anda. Tinggalkan Yuda secepatnya dan jangan pernah menampakkan kembali wajah Anda dihadapan putra saya."

"Maaf...." lirih Nathan.

"Maaf karena saya benar-benar tidak bisa menginggalkan Yuda. Saya sangat mencintai, bahkan saya sudah tak lagi mencintai diri saya sendiri. Saya hanya berharap Anda bisa kembali percaya pada saya dan memaafkan saya atas kesalahan dahulu dan merestui hubungan kami lagi," ucap Nathan dengan suara lemah.

𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 𝟐 | 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang