Bagian Delapan Belas | Sexy Boy 2

1.2K 105 60
                                    

Jum'at, 20 November 2020

10.52

VOTE DULU BARU BACA!

Maaf typo ....

Happy reading ....
_________________________________________

NATHAN tengah berbaring di atas sofa yang ada di ruang kerjanya. Tubuhnya terasa sangat lelah karena terus menerua bekerja seharian ini. Sudah waktunya jam pulang kantor, namun Nathan tak kunjung ingin beranjak pergi. Pria berambut warna cokelat itu tengah menunggu Yuda yang entah pergi entah kemana. Cahaya senja menyenter tepat pada wajahnya, membuat pria berambut warna cokelat itu semakin terlihat tampan di bawah cahaya senja tersebut.

Baru saja akan menginjak alam mimpi, suara pintu terbuka mengusik telinga Nathan. Meski begitu Nathan tak berniat untuk nembuka matanya karena Nathan sangat yakin kalau yang masuk ke ruangannya adalah Yuda. Kekasihnya.

Derap langkah yang pelan mengisi gendang telinga Nathan. Suara langkah kaki itu semakin mendekat ke arah Nathan yang tengah berbaring kelelahan. Setelahnya tak terdengar lagi. Sentuhan tangan yang terasa cukup dingin membelai wajah Nathan. Jakun Nathan naik turun ketika merasakannya. Jiwa Nathan menggebu-gebu, ingin segera mengukung sang pujaan hati. Hasratnya yang terpendam ingin segera tersalurkan.

Tangan itu semkain liar, kini mulai berani menyentuh bibir Nathan. Napas Nathan semakin berat, terasa sangat sesak. Dengan gerakan cepat, Nathan menarin orang itu lalu mengukung dibawah tubuhnya. Baru saja bibir Nathan akan melahap bibir orang itu, gerakannya langsung terhenti ketika Nathan baru menyadari kalau orang itu bukanlah Yuda, melainkan salah satu karyawannya.

"Kenapa berhenti?" tanya orang itu. "Tidak akan ada yang tahu kalau kita melakukannya di sini. Semua orang sudah pulang," lanjutnta dengan nada menggoda. Bahkan tangan orang itu dengan lancangnya menarik dasi yang megalung di leher Nathan.

Pintu ruangan kembali terbuka. Nyanyian selamat ulang tahun terdengar. Namun hanya sebentar. Kue ulang tahun legkap dengan lilin diatasnya mengantam lantai. Sirat kekecewaan terlihat kentara di mata pria manis itu, Yuda.

Nathan segera memebenahi posisinya. Kemudian berjalan hendak menghampiri Yuda ingin menjelaskan tentang hal ini.

"Yuda ini gak seperti apa yang kamu pikirkan," ujar Nathan.

"Berhenti di situ. Jangan mendekat!" kata Yuda suaranya tercekat. Tangannya mengisyaratkan agar Nathan tak mendekat ke arahnya.

"Aku mohon dengerin penjelasan aku dulu," pinta Nathan.

"Semuanya sudah jelas. Gak ada yang perlu kamu jelasin lagi hiks ... hiks ... hiks ...."

Nathan kembali melangkah. Pria berambut warna cokelat itu ingin memeluk Yuda. Meyakinkan kalau apa yang dilihatnya adalah sebuah kesalah pahaman.

"Jangan mendekat Nathan!" tajam Yuda memperingati. Air matanya semakin deras. Napasnya menjadi tak beraturan.

Langkah Nathan terhenti kembali. 

Yuda menundukkan kepalanya. Tubuhnya bergetar hebat. Air matanya yang berderai membasahi wajahnya. Kekecewaan menyeruak ke segala penjuru lerung hatinya. Sekarang semuanya telah sirna. Kebahagiaan Yuda telah lenyap. Begitu juga dengan ... kepercayaannya.

"Aku mohon dengerin dulu penjelasan aku," mohon Nathan meminta kembali.

"Nathan ...." jeda untuk beberapa saat. "Kita putus!" Kata-kata itu terlontar dengan sekali tarikan napas.

𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 𝟐 | 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang