Selasa, 30 Maret 2021
16.35
VOTE DULU BARU BACA!
FOLLOW AKUN AKU🗡
Maaf typo ....
Happy reading ....
_________________________________________
TAK peduli dengan kondisi tubuhnya yang basah. Nathan segera berdiri, dan langsung merengkuh tubuh Yuda ke dalam dekapannya. Pri berambut warna cokelat itu merasa sangat bersalah, karena telah membuat sang pujaan hati memangis. Jika tahu akan seperti ini jadinya, Nathan memilih untuk tak berbicara-bungkam. Dan hanya akan menikmati waktunya bersama Yuda walaupun ... hanya sesaat.
"Ak ... aku eg ... egois. Hiks ... hiks ...." lirih Yuda, kedua telapak tangannya menutup wajahnya yang berderai air mata.
"Suttt!" desis Nathan mencoba untuk menghentikan tangisan Yuda.
"Ak ... aku jahat, Nat," ungkap Yuda menangis sesenggukan.
Kepala Nathan menggeleng tanda tak setuju. Saat ini, pria berambut warna cokelat itu merasa cukup kesal, karena Yuda menyalahkan dirinya sendiri. Perlu kalian ketahui, Nathan tak suka akan hal tersebut.
"Jangan nangis. Aku mohon," pinta Nathan, memohon.
Tangan Yuda yang menutupi wajahnya perlahan di turunkan. Nathan pun sedikit melonggoarkan pelukannya untuk memberikan akses tangan Yuda agar mudah untuk bergerak.
Pria manis itu mendongak, menatap Nathan dengan linangan air mata. Nathan yang tengah di tatap pun memberikan senyuman tulusnya yang tampan untuk menghibur Yuda, dan juga untuk menegaskan kepada belahan jiwanya, bahwa dirinya sekarang ini sudah baik-baik saja. Namun hal itu berbanding terbalik di pikiran Yuda, saat melihat senyuman Nathan serta saat kedua mata mereka bertemu pandangan, Yuda- pria manis itu dapat melihat sorot rasa sakit di mata Nathan. Dan ketika pria manis itu kembali memutar ingatannya pada hari kejadian dimana pertengkaran hebat yang membuat Yuda melontarkan pernyataan putus, dengan cepat pria manis itu langsung memeluk tubuh berotot Nathan. Menyembunyikan wajahnya di dada bidang Nathan. Kembali menangis.
Nathan mengelus kepala Yuda dengan lembut menggunakan tangan besarnya yang berotot. "Jangan nangis lagi, aku mohon," pinta Nathan, lagi.
***
Tubuh besar Nathan, terasa sangat hangat, terasa sangat nyaman juga. Tadi, saat Yuda masih saja menangis sesenggukan di kamar mandi, Nathan akhirnya memutuskan untuk membawa Yuda menuju kamar.
"Berhenti, ya, nangisnya. Sekarang duduk di kasur dulu," bujuk Nathan.
Yuda menggelengkan kepalanya, pelan.
"Sayang," panggil Nathan lembut.
"Ng ... nggak mau, Nat ... han!" lontar Yuda. Tangisannya kini telah terhenti, namun sesenggukannya masih terus berlanjut.
"Tapi aku basah."
"Nggak mau!" Yuda mempererak pelukannya pada leher Nathan. Pria manis itu menolak dengan keras untuk berpisah dengan Nathan.
Pas Yuda bilang nggak mau. Nggak tahu kenapa jadu keingat 'Nggak mau, nggak suka, gelay'. Muhehehe
Nathan menghembuskan napas cukup panjang. Tak tahu lagi harus berbuat bagaimana terhadap kekasihnya yang manis serta manja itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 𝟐 | 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐞𝐱𝐲 𝐁𝐨𝐲 [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]
Romance𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐂𝐎𝐏𝐘 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘! 𝐍𝐎𝐓𝐄𝐒: 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈. 𝐒𝐄𝐁𝐀𝐈𝐊𝐍𝐘𝐀 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐒𝐄𝐗𝐘 𝐁𝐎𝐘 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐏𝐄𝐑𝐓𝐀𝐌𝐀 𝐓𝐄𝐑𝐋𝐄𝐁𝐈𝐇 𝐃𝐀𝐇𝐔𝐋𝐔 𝐀𝐆𝐀𝐑 𝐊𝐀𝐋𝐈𝐀𝐍 𝐏𝐀𝐇𝐀𝐌. Te...