(+)Tiga Puluh Empat

6.9K 628 24
                                    

"Udah siap? Kita berangkat sekarang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah siap? Kita berangkat sekarang?"

Vanya mengangguk seraya tersenyum dan kemudian menerima helm yang Adrian sodorkan. Dengan perlahan Vanya menaiki motor Adrian. 

Vanya memeluk Adrian dari belakang, "Ayo berangkat!" Ucap Vanya tepat didepan telinga Adrian. 

Deg

Adrian terdiam begitu merasakan ada sebuah tangan putih yang kini melingkar di pinggangnya dan disusul dengan suara lembut yang berada tepat di depan telinga Adrian. 

"Rian?" Tanya Vanya kembali. 

Tak kunjung mendapatkan respon, Vanya yang kesal kini menggelitiki pinggang Adrian membuat sang pemilik pinggang memberontak kegelian. 

"Ampun Van" Ucap Adrian seraya berusaha untuk menyingkirkan tangan Vanya dari pinggangnya. 

"Hahaha ampun!" Ucap Adrian final seraya memegang tangan Vanya yang tak berhenti menggelitikinya. 

"Makanya berangkat, lagian ngapain diem sih! Tadi katanya mau ngajak gua main" Cemberut Vanya. 

"Iya iya ayoo berangkat nyonya" Ucap Adrian yang akhirnya menjalankan motornya. 

Vanya kembali ke posisi semula yaitu memeluk Adrian dari belakang. Dengan kepala yang ia sandarkan dan perlahan memejamkan matanya. Rasanya sangat nyaman,entahlah sepertinya belakangan ini Vanya sering sekali berada didalam dekapan Adrian setelah mengetahui betapa nyamannya berada didekapan pria itu. 

Beberapa saat yang lalu, Adrian meminta Vanya untuk menemaninya pergi ke suatu tempat. Sebenarnya itu sangat pas, karna selama kabur dari rumah Vanya sering kali kesepian. Seperti sekarang, tapi untungnya ada Adrian disini. 

Lama berkendara dan berbincang tanpa terasa mereka sudah sampai ditempat tujuan. 

"Pasar malam!?" Ucap Vanya. 

Adrian menatap Vanya dengan ragu, "Kenapa? Gak suka kesini?"

"Kata siapa? Gua udah lama gak ke pasar malam. Ayo Rian nanti bianglala nya keburu rame!" Ucap Vanya seraya menarik tangan Adrian. 

"Iya-iya sabar gua markir motor dulu bentar" Ucap Adrian. 

Vanya kembali memasang wajah cemberutnya, "Lama! Kalo gitu gua turun disini ya? Gua beli tiket lu markir motor okey?"

Adrian menatap Vanya sebentar, berfikir. Ia kemudian menatap sekeliling cukup ramai malam ini ya mungkin karna sekarang malam minggu, itulah mengapa banyak orang yang menghabiskan waktunya di pasar malam. 

Antagonist Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang