(+) Dua Puluh Empat

7.5K 606 18
                                    

Vote dulu ayank!

"Vanya lu 5 menit lagi tampil ya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Vanya lu 5 menit lagi tampil ya!"

Vanya tersedak begitu mendengar suara dari sahabatnya yang tengah sibuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Bulir-bulir air minum yang seharusnya memasuki mulut Vanya kini kembali keluar dan berceceran membuat Lisa mengelap pipinya yang terkena cipratan air itu. 

Vanya menatap Rika dengan terkejut, "Hah?! Katanya gua tampil di tengah-tengah acara? Kok sekarang sih? Baru sejam mulai perasaan" Ucap Vanya sambil mengecek jam tangannya. 

Benar, tak ada yang salah. Waktu menunjukkan pukul 1 siang, tepat sejam setelah acara pensi dimulai, tapi kenapa ia harus naik ke panggung sekarang?. 

"Aduh maaf deh ada pertukaran susunan acara tadi" Ucap Rika masih dengan ngos-ngosan. 

Vanya mengerutkan keningnya, "Gak bisa gitu dong? Gua udah mesen seblak nih! Dikit lagi jadi" Protesnya. 

"Gapapa Van, seblak lu buat gua aja" Ucap Lisa sambil cengengesan yang membuat Vanya menatapnya tak terima. 

"Aduh nanti kalo lu udah selesai tampil gua traktir seblak 2 mangkok deh!" Bujuk Rika. 

"Gua juga" Sambar Lisa yang dianggukki oleh Rika, tak ingin cari perdebatan. 

Vanya menatap malas sahabatnya yang sedang menatapnya dengan memelas itu. Padahal dia sudah sangat lapar, tapi mau bagaimana lagi? Ia sudah janji akan membantu. 

Dengan terpaksa Vanya menggerakkan kepalanya ke atas dan kebawa, tanda setuju. Membuat senyum gembira tercetak rapih di wajah Rika. 

"Yok Van! Gc!" Ajak Rika sambil menarik Vanya yang membuat Vanya berdecak kesal. 

Rika menarik tangan Vanya dengan cukup keras membuat Vanya beberapa kali meringis untuk itu, ditambah saat ini ia menggunakan gaun yang memiliki rok pendek, membuat ia harus menahan sakit sambil memastikan agar roknya tetap menjalankan tugasnya. 

Tangan Vanya kini beralih memegangi pundaknya yang beberapa kali beradu dengan pundak orang. Wajar saja, pasalnya saat ini mereka berdua tengah melawan arus dan menuju panggung. 

Vanya bernafas lega saat akhirnya ia dan Rika tiba di belakang panggung. Dengan cepat Vanya membenarkan tataan riasannya dan menepuk-nepuk kecil gaunnya karna terlihat sedikit lecek. 

"Lu narik gua kenceng banget setan!" Ucap Vanya sembari memegang tangannya yang akhirnya bisa terlepas dari genggaman Rika. 

Rika hanya meringis, "Maaf Van, gua takut kalo semuanya berantakan" Ucapnya sambil menggaruk tengkuknya. 

Vanya hanya menunduk pasrah, ia bisa apa? Bahkan jauh-jauh hari sebelum hari ini sahabatnya yang satu itu sangat sibuk mempersiapkan semuanya, wajar saja kalau ia khawatir dan ingin memastikan semuanya aman. 

Antagonist Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang