(+) Enam Belas

19.2K 1.7K 35
                                    

"Dia kenapa lagi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia kenapa lagi?"

Rika menaikkan bahunya, tanda kalau ia juga tak tahu mengapa sahabatnya tak berbicara sama sekali dan terus termenung bahkan saat mereka menuju kesekolah tadi.

Saat ini Rika Lisa dan Vanya sedang berada dikelas, hal yang sangat jarang terjadi. Tadi pagi saat baru tiba di sekolah Vanya dengan tegas menolak ajakan Lisa untuk pergi kekantin daripada ke kelas, namun hal itu ditolak oleh Vanya yang sukses membuat kedua sahabatnya itu terkejut.

Bagaimana tidak? Vanya bahkan pernah tidak masuk kedalam kelas selama sebulan penuh, bahkan walaupun nilai ujiannya 0 ia tak perlu khawatir tentang kenaikan kelas, karna ayahnya akan mencabut semua saham yang ia tanam disekolah ini kalau sampai Vanya mengadu yang tidak-tidak.

Kini Rika dan Lisa sedang menatapi Vanya yang sedang termenung. Terdiam ditempatnya sambil menyumpat telinganya dengan benda penyalur musik berwarna putih. Hal yang sangat bertentangan dengan sifat Vanya adalah keheningan, bahkan saat ia sedang tidur pun ia tidak akan hening, kebiasaan mengigau adalah ciri khas Vanya.

Walaupun berprilaku buruk dan memiliki citra yang buruk Vanya termasuk orang yang humoris, oleh karna itu kalau ia sudah diam tak bergerak itu berarti sedang terjadi hal yang buruk kepadanya.

"Lagi galau paling, abis kehilangan status soalnya" Ucap Rika santai sambil menyeruput minuman kaleng nya.

"Hah!? Kehilangan status keperawanannya? Sama siapa Rik? Lu punya vidionya?" Lisa membuka matanya lebar-lebar, ia bangun dari posisi nyamannya yang sudah ia tempati sejak tadi.

Rika menatap emosi pada Lisa, dengan ringannya Rika memberikan sebuah pukulan ditangan Lisa membuat sang pemilik tangan kesakitan.

"Bukan status itu goblok! Status tunangannya sama Juna maksudnya" Jelas Rika saat melihat Lisa meringis kesakitan.

Lisa kembali duduk diposisinya, dengan tatapan kesal yang masih betah ia arahkan kepada Rika karna rasa sakit ditangannya tak kujung reda.

"Bukannya itu berita bagus kan? Kenapa sekarang dia jadi sedih?" Ucap Lisa keheranan.

"Ya mana gua tau emang gua emaknya Vanya. Tadi pagi Juna kerumah Vanya, dia mau ngobrol berdua sama Vanya jadinya gua gabisa dengar mereka ngomongin apa. Tapi setelah Juna pulang, tu bocah langsung murung kek abis kecopetan" Jelas Rika yang membuat Lisa ber-oh ria.

"Dasar cowo bajingan! Awas aja kalau dia beneran masuk kelas atau ketemu sama gua! Gua bejek-bejek terus gua jadiin perkedel biar tau rasa!" Lisa mengepalkan tangannya dan memukulnya dimeja. Menatap dengan pandangan berapi-api kearah meja yang seharusnya ditempati oleh pria itu.

Rika menggeleng, hanya mengacuhkan apa yang baru saja Lisa ucapkan dengan berapi-api. Tentu saja itu hanya gertakan, Lisa yang asli tidak suka perkelahian ia bahkan takut darah. Jadi jangankan mencoba untuk menunjukkan rasa kesalnya kepada Juna, Lisa mungkin tak bisa untuk sekedar menampar pria itu.

Antagonist Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang