1.1 Nervous Time

56 13 3
                                    

Siang readers. Yuhu Little Boo balik lagi nih.

Gimana menurut kalian 0.2nya??

Kalau kalian melihat typo tolong comment juseyoo. 💜

🌻

Sammy Yiroko

"Oke, semuanya udah siap. Tinggal telepon Lusi aja" Ucap gw sambil meletakkan gitar di tempat yang sudah disiapkan. Gw berjalan keluar dari ruang tunggu.

"Sam, lo mau kemana?" tanya Gio menghentikan langkah gw

Gio. salah satu teman dekat gw di sma. kita berdua satu kelas. dan kebetulan juga kita satu eskul. Nyanyi. Asik, kan. Kita berdua sama-sama dari eskul nyanyi atau lebih dikenal eskul band gitu. Tapi semenjak dia kepilih jadi anggota osis. Si Gio ini jadi super duper syibuk bro.

Hari ini, hari terakhir mpls di sekolah gw. Jadi sama sekolah di buatin acara penutupan. Dan dari eskul gw, pada nyumbang suara.

"Gw mau nelpon nyokap bentar" Ujar gw bohong. Kalau jawab jujur nanti Lusi ngambek lagi.

"Oh gitu. Yaudah sana. Tapi jangan kelamaan, soalnya sepuluh menit lagi giliran lo" Imbuh Gio

Gw mengacungkan ibu jari gw ke Gio. Dan pergi meninggalkan dia. Gw mencari tempat aman. Yang tak terlalu jauh dari panggung tapi juga sepi. Akhirnya gw duduk diantara anak tangga dan menelepon Lusi.

drrrt. dering telepon berbunyi

"Halo, Lusi"

"Iya halo, Sam"

"Kamu udah di kantor?"

"Udah"

"Aku ganggu kamu gak?"

"Gak kok, aku lagi di kitchen room. Mau bikin kopi. Kenapa emangnya Sam?"

"Lus, aku gugup lagi"

"Loh emangnya, kamu manggung sekarang?, bukannya nanti malam?"

"Bukan di cafe, tapi di sekolah"

"Hah?, ya ampun. Maaf Sammy, aku lupa"

"Iya gapapa"

"Sam kamu rileks ya. Anggap penonton itu gak ada, dan kamu sedang sendiri. Terus jangan lupa buat atur napas kamu. Biar kamu gak makin nervous"

"Iya Lus. makasih ya"

"Hmm, Sam"

"Kenapa Lusi? "

"Aku mau minta maaf soal yang kemarin. Maaf aku diam, saat kamu tanya. Karena aku belum bisa jawab pertanyaan kamu"

"Gapapa kok Lus. Kamu gak salah, jadi gak perlu minta maaf"

"I love you Sam"

"Love you to. Lusi nanti aku telepon lagi ya"

"Iya"

Gw mematikan telepon dan segera bergegas ke arah panggung. By the way, hari ini gw bawain lagu little star dari standing egg. Lagu ini punya banyak makna di dalamnya. Suara gemuruh penonton udah jelas banget. Di telinga gw. Walau tadi sempat gugup. Sekarang gw udah lebih rileks. Tingkat kepercayaan diri gw juga udah balik. Untung aja, tadi sempat telepon Lusi.

Sebagai calon penyanyi muda, asik penyanyi muda gak tuh hehe. Gw itu lumayan jarang ngalamin nervous atau demam panggung. Tapi terkadang hal itu datang sendirinya. Kadang gw secara tiba-tiba takut sama penonton, takut naik panggung, takut dengar sorakan.

Tapi saat gw pacaran sama Lusi. Rasa takut itu sangat jarang terjadi. Pernah waktu itu, gw lagi tampil di cafe. Dan ada Lusi sebagai penonton. Tiba-tiba rasa takut itu datang. Gw terbata-bata nyanyiin lagunya. Saking gak sanggupnya, gw sampai turun dan berlari keluar cafe. Badan gw menggigil, kepala gw sakit banget. Kayaknya kalo di inget kejadian itu, gw lagi kayak orang gila. Narikin rambut di pinggiran jalan dan teriak gak jelas.

Lusi. Seharusnya dia pergi, harusnya dia malu. Udah ngeliat gw kayak gitu. Tapi dia malah memeluk badan gw dari belakang. Dia mencoba menenangkan gw. Dan karena itu gw jadi sangat jarang nervous. Maybe, karena gw udah nyaman dan tenang di dekat dia.

'Plok, plok, plok' Suara tepuk tangan

Selesai gw nyanyi. Gw jalan ke ruang tunggu. Istirahat sekalian makan enak. Kadang gw salut sama sekolahan gw. Mereka itu terlalu menghargai muridnya. Di acara penutupan aja, gw dikasih dessert sama dua porsi nasi kotak. Kalo kayak gini kan, gw berasa udah jadi penyanyi beneran.

"Sam" Panggil Gio

"Kenapa?" Tanya gw santai, sambil memakan kue sus.

Di belakang Gio. Ada perempuan yang mengikuti dia. Hati gw bertanya siapa sosok itu. Gw gak pernah lihat wajah perempuan itu sebelumnya.

Gio duduk disebelah gw. "Duduk aja zi, gapapa" Suruh Gio

"Sam, kenalin ini sepupu gw Zia. Dia jadi junior kita sekarang" Ujar Gio mengenalkan sepupunya ke gw

Gw mengangguk, sambul tersenyum tipis ke arah Zia. Maklum di mulut gw lagi penuh sama kue sus. Setelah kue susnya habis, gw minum segelas air dan baru bertanya ke Gio. "Maksud lo, dia murid kelas sepuluh di sekolah kita"

"Iya dia murid kelas sepuluh. Tadi pas lo tampil, Zia ngomong ke gw. Katany dia suka" Ucap Gio

DEG. Suka?, suka apanih?. Kalo dia suka sama gw. Mampus dah gw. Bisa-bisa ayang Lusi ngambek. Tuhan, mengapa saya ditakdirkan dengan wajah tampan. Eh, sammy lo harus mensyukuri apa yang tuhan beri.

Tbc

Thanks for reading :)

Love youuuuuu..

Little Boo | SanhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang