2.1 Someone

39 12 0
                                    

Assalamu'alaikum ya akhi ya ukhti,🎶

Alhamdulillah bulan suci ramadhan sudah di depan mata. Kami selaku Penulis Little Boo ingin meminta maaf sebesar-besarnya jika dirasa ada kesalahan dari penulisan, dan lainnyaSemoga kita semua di beri kelancaran dalam menjalani puasa tahun ini. Amiin.

🌻

Mereka pergi bersama ke Kafe Galaxy. Kafe tempat Sammy manggung. Sesampainya disana, Sammy bergegas ke toilet untuk ganti baju. Dan Lusi, Lusi cuma memandang kesibukan Sammy dari jauh. Dia gak bisa mendekati Sammy, karena ini tempat kerja Sammy. Lusi harus menahan diri, selama Sammy bernyanyi, Lusi hanya duduk di salah satu meja disana. Dan memesan satu es teh saja.

Kalian mungkin akan berfikir. Dimana rasa malu Lusi. Datang ke sebuah Kafe, hanya memesan satu minuman, selebihnya menyaksikan lantunan dari Sammy. Lusi sebenarnya juga malu, tapi masa itu sudah lewat. Bagi Lusi, rasa malu itu hilang saat Sammy mulai menyanyi. Dia terlalu fokus mendengar suara syahdu Sammy, hingga tak lagi memikirkan orang-orang yang melihatnya.

Berdiri di depan pintu kafe, Lusi menunggu kekasihnya. Di jam yang dia kenakan, terlihat sudah pukul delapan malam. Biasanya Sammy pulang jam sepuluh malam, tapi karena pemilik kafenya ada acara, jadi hari ini dia pulang lebih awal.

Sammy keluar dari kafe dengan wajah yang sumringah."Hai cantik, pulang bareng sama abang yuk" Ujar Sammy sambil menggenggam tangan Lusi.

"Ayuk bang" Sahut Lusi.

Mereka berjalan beriringan. Sebelum pulang, Sammy mengajak Lusi ke pasar. Saat sampai di pasar, Sammy membelikan sendal untuk Lusi, Sammy merasa tak tega jika harus melihat Lusi berkeliling pasar, dengan menggunakan sepatu hak.

"Sam, udah sini. Aku aja yang bawa" Ujar Lusi

Sammy memegangi sepatu hak milik Lusi, dia kekeh sekali ingin membawanya,"Udah, biarin aja aku yang bawa Lusi"

"Yaudah deh kalo kamu maksa, makasih ya Sammy" Ucap Lusi

Sammy mengangguk ke arah Lusi. "Oh iya, lus. Gimana tadi hari pertamanya??"

"Lancar seperti biasa, cuma agak kaget dikit aja" Jawab Lusi

"Kaget??, kaget kenapa??"

"Karyawan disana pada anti sosial gitu. Terus mereka rajin-rajin banget, gesit juga kerjanya, pokoknya karyawan disana punya ambisi yang besaaaar banget" Jelas Lusi

"Bagus dong, kan hampir sama kayak kamu. Bukannya kamu bilang, kamu dipindah tugaskan karena kinerja kamu yang bagus"

"Iya sih, tapi kan Sam.. "

"Udah Lusi gausah pake tapi, intinya kalau kamu gak suka. Ya, jangan di ikuti. Kamu ambil baiknya aja ya. Bisa aja kan, di tempat yang sekarang, kamu jadi lebih termotivasi lagi untuk maju"

Lusi menatap Sammy, di lihat pacarnya dalam-dalam. "Kamu tuh ya, bisa banget bikin ragu aku hilang" Ujar Lusi

"Bisa dong, aku kan pacar mu" Kata Sammy sambil mengacak poni Lusi.

Di saat bersamaan, ternyata di pasar yang mereka datangi, didatangi sama Zia juga. Zia pergi ke pasar untuk membeli buah-buahan pesanan papinya.

"Iya papi, ini jambu airnya udah ke beli kok. Susah tau nyarinya, harus ke pasar" Gerutu Zia pada papinya di saluran telepon. 

"Iya pi, ini langsung arah pul__" Ucapan Zia terhenti saat dia tak sengaja bertabrakan dengan orang di sampingnya.

"Ehh, maaf saya tidak senga.., loh Kak Sammy?"

Zia kaget melihat orang yang dia tabrak tadi. ternyata orang yang dia tabrak adalah Sammy.

"Lo Zia kan??, lo disini juga"

"Iya, aku habis beli buah tadi. Maaf ya kak yang tadi, aku gak sengaja"

"Gapapa, gw tau kok"

"Oh iya, ngomong-ngomong kakak sendirian aja ke pasar?" tanya Zia

"Hmh, iya. lo juga sendirian aja" Jawab Sammy

"Iya"

"Zia, gw pergi duluan ya. Soalnya gw lagi buru-buru. duluan ya zi" Ujar Sammy dengan cepat dan langsung meninggalkan Zia disana.

'Untung gak ada Lusi' Batin Sammy

Tbc

Terimakasih sudah membaca,

Lov youu

Little Boo | SanhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang