Assalamualaikum semuanya, setelah berhibernasi lamanya, akhirnya Sammy dan Lusi bisa balik ke dunia oren.
Buat yang udah kasih saran, semangat, doa, kita berdua ucapkan makasih banyaaaak. Karena jujur nulis ini, banyak banget halangannya. Bahkan untuk satu part aja, bisa habisin waktu seminggu😭😭
So, untuk silent readers, pliiiis banget kita mohon dukungannya untuk vote cerita ini💜💜
🌻
Yeja merangkul tangan Lusi. Dia nampak senang sekali, bisa mengobrolkan banyak hal kepadanya. "Lus, Lo tau gak. Masa nih ya abang bubur, yang biasa kita beli. Bini nya betetong lagi" Ujar Yeja asik sambil memperagakan tangannya ke arah perut.
"Betetong?" tanya Lusi polos.
"Bunting lus bunting. Padahal anaknya tuh abang bubur, udah sebelas. Mantep banget gak tuh, udah gitu katanya, bininya lagi bunting anak kembar, beh gilee ngalahin yang keluarga yotuper petir" Seru Yeja. Yeja terlihat makin jadi saja. Wajahnya bak ibu-ibu rumpi.
Lusi pun sama, dia mendengarkan dengan seksama setiap gosip yang di ucapkan oleh teman barunya itu, "Bukan main" Geleng Lusi.
"Lusi!" Panggil Defan dari kejauhan, dan membuat kedua orang yang tengah asik bergosip itu, menengok ke arahnya.
Dengan napas terengah-engah, dia mencoba jelaskan perihal apa yang ingin di ucapkan.
"Lo ngapain sih manggil Lusi pake teriak gitu. Ganggu tau" Ucap Yeja.
Defan mulai mengacak rambut Yeja. "Cil, Lo bisa gak, kalo pagi-pagi jangan ngajak Lusi buat ngomongin orang. Gw kan jadi susah. Gw itu udah manggil kalian berdua dari tadi. Tapi kaliannya gak denger" Gerutu Defan.
Lusi lalu menanyakan pada Defan, hal apa yang sebenarnya ingin dia katakan, "Emangnya lo mau ngomong apa?"
"Ini loh.., hmm mana ya tadi ibunya" Ucap Defan sembari menengok ke kanan dan kiri, seperti mencari seseorang. Dia lalu mendekati wanita paruh baya yang tak jauh dari tempat nya berdiri sekarang. "Bu Rona mari kesini ikut saya"
Defan kembali kehadapan Lusi dan Yeja. Begitu Defan datang, betapa kagetnya Lusi melihat ibu yang mengekor langkah Defan.
"Loh ibu ini yang kemarin nolongin saya kan" Ujar Lusi menghentikan niat Defan untuk memperkenalkan siapa sosok wanita paruh baya ini.
"Kamu??, kamu yang ibunya sakit itu kan, gimana keadaannya sekarang??" tanya Bu Rona menghujani.
"Sakit??" tanya kompak Yeja dan Defan.
"Ibu lo sakit lus??" tanya Defan.
Gantian kini Yeja ikut bertanya, "Sakit apa lus, kok lo gak bilang kita??"
Lusi berusaha menghilangkan rasa penasaran dari teman-teman kerjanya itu, "Duh sabar dong, nanyanya tuh satu-satu. Gue kan jadi bingung mau jawab yang mana"
"Ibu saya sudah lebih membaik bu. Oh iya kenalin nama saya Lusi, yang ini Yeja, dan yang ini.."
"Defan kan. Tadi saya sudah kenalan dengan nak yang satu ini. Nak Lusi, dan Yeja, kenalkan nama saya Rona, saya pindahan dari Perusahaan Linelia" Sahut Bu Rona menghentikan ucapan Lusi.
Yeja membuka mulutnya seolah tidak menyangka dengan jawaban Bu Rona. "Bu Rona pindahan dari Linelia. Wah, gak nyangka saya, selamat ya bu, selamat bergabung dengan kami" Ujar Yeja sembari menjabarkan tangannya ke Bu Rona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Boo | Sanha
Fiksi PenggemarIni bocah, bukan sembarang bocah. Langkahnya yang sat set sat set, membuat seorang wanita dewasa terpincut akan sikapnya. Lusi, wanita cantik yang umurnya dua tahun diatas pacarnya itu, tak ada yang aneh dengan hubungan mereka. Hanya saja kini merek...